Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Facebook dan Twitter 'Jualan' Berita Hoax?

Facebook dan Twitter 'Jualan' Berita Hoax? Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Padang -

Maraknya berita bohong alias hoax sangat dipengaruhi oleh perusahaan media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Wartawan senior sekaligus praktisi media Agus Sudibyo mengatakan pemilihan Presiden Amerika Serikat dan terpilihnya Donald Trump merupakan salah satu contoh kasus berita kampanye negatif dan berita hoax yang terkesan sengaja disebarkan oleh mesin Facebook.

"Jadi kita harus membedakan tanggung jawab pengguna media sosial dan tanggung jawab perusahaan media sosial," kata Agus di Padang, beberapa waktu lalu.

Agus mengatakan penyebaran hoax melibatkan tiga pihak, yakni orang yang menyebarkan dengan media sosial, kedua perusahaan media sosial yang menyebarkan hoax itu, dan ketiga yaitu korban dari hoax itu sendiri.

"Artinya, ada isu melihat media sosial sebagai satu perusahaan media," ujarnya.

Ia mengatakan salah satu alasan perusahaan media sosial membiarkan berita hoax menyebar adalah demi meningkatkan trafik pengguna.

"Jika hoax tersebut kontroversial maka otomatis akan menarik perhatian dari pengguna internet. Secara tidak langsung, hal itu berdampak kepada tingginya rating perusaahaan media sosial sehingga berpengaruh terhadap naiknya harga saham mereka," ujarnya.

Ia mendesak adanya regulasi yang menempatkan Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan sebagainya sebagai satu subjek hukum untuk memastikan informasi yang disebarkan tidak merusak tatanan ruang publik dengan berita bohong alias hoax.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: