Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ESDM Tetapkan Harga Jargas Rumah Tangga Kota Mojokerto Rp4.250/m3

ESDM Tetapkan Harga Jargas Rumah Tangga Kota Mojokerto Rp4.250/m3 Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga jual gas bumi dari jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk wilayah Kota Mojokerto. Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan harga jargas untuk wilayah di kota tersebut Rp4.250 per meter kubik. 

Sebagaimana diketahui, pembangunan infrastruktur jargas di Kota Mojokerto ditugaskan kepada Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero). Sementara PT Pertamina (Persero) mendapatkan mandat untuk membangun jargas di Kabupaten Mojokerto. Total pembiayaannya mencapai sekitar Rp86 miliar. 

"Harga jargas untuk wilayah Jawa Timur khususnya Kota Mojokerto Rp 4.250 per meter kubik," kata Jonan saat temu media seusai acara Peresmian Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jumat (9/2/2018). 

Jonan hari ini juga meresmikan 10.101 Sambungan Rumah Jaringan Distribusi Jargas Rumah Tangga wilayah Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto dari pendanaan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) Tahun 2017.

Hadir pula pada kesempatan tersebut Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim, Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani, Walikota Mojokerto Masud Yunus, dan Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto Pungkasiadi.

"Jargas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun karena berdekatan dengan dua sumur gas yang signifikan yang dioperasikan CNOOC Madura Limited dan Kangean Energy Indonesia," ujar Jonan. 

Jonan menyampaikan, penggunaan jargas untuk rumah tangga akan membawa banyak manfaat. Salah satunya mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquefied Petroleum Gas (LGP). "Setahun kebutuhan kita 6,5 juta ton, 4,5 juta diantaranya masih impor. Meski produksi gas bumi kita 1,2 juta setara barel oil per hari, jenis yang dihasilkan bukan C3 dan C4 yang bisa dibuat LPG," pungkas Jonan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: