Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Proyeksikan Tren Marketplace Bakal Surut

Pakar Proyeksikan Tren Marketplace Bakal Surut Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Bogor -

Pakar IT Ludo Lustrous memproyeksikan tren marketplace yang berkembang pesat dalam beberapa waktu terakhir bakal surut dalam 10 tahun ke depan.

Ludo yang juga Direktur Utama perusahaan layanan IT PT Karl Wig dalam acara Pelatihan Vocational Berbasis e-commerce di Bogor, Jumat (9/2/2018), mengatakan masa kejayaan marketplace hanya akan berumur tidak kurang dari 10 tahun ke depan.

"Satu dekade lagi akan berkembang sesuatu yang lebih besar dari sekadar marketplace karena dampak inovasi mesin pencari yang semakin luas dan signifikan," kata Praktisi IT dari Lamikro itu.

Menurut dia, mesin pencari cenderung akan menjadi 'penguasa' di dunia maya karena mesin pencari itulah yang memiliki potensi untuk lebih banyak digunakan ketimbang marketplace ke depan.

Terlebih kini, perusahaan raksasa mesin pencari misalnya Google juga hampir pasti sedang terus mengembangkan inovasi-inovasinya.

"Kemungkinan akan ada 'main broker' di atas marketplace yang transaksinya melibatkan bisnis besar ke bisnis besar," katanya.

Oleh karena itu, Ludo menyarankan untuk para pebisnis atau startup sebaiknya mulai dari saat ini sudah mengembangkan website mandiri untuk bisnisnya dan tidak sekadar mengandalkan pemasaran melalui marketplace.

Ia mengatakan, ke depan konsumen akan lebih mudah teryakinkan oleh bisnis yang telah memiliki website atau online shop sendiri.

"Kalau sebuah usaha sudah punya website sendiri akan lebih dipercaya pelanggan dan dianggap benar-benar serius mengembangkan platform online-nya. Kalau sudah dipercaya oleh pelanggan pasti akan lebih mudah untuk berkembang," katanya.

Ia menekankan perlunya bagi startup untuk juga memiliki company profile, rencana bisnis, perencanaan keuangan, dan sumber daya manusia yang baik.

Ludo mencatat berdasarkan data IlmuOneData (2017) e-commerce atau marketplace terbaik 2017 di Indonesia yakni Lazada Indonesia, MatahariMall, Blibli, Zalora Indonesia, JD Indonesia, Tokopedia, Elevenia, Shopee, Bukalapak, dan Qoo10.

Untuk menang dalam persaingan pasar di marketplace-marketplace tersebut, Ludo menyarankan startup atau pebisnis pemula untuk selalu menggunakan testimoni atau endorsement untuk produknya, menggunakan hashtag atau tanda pagar, dan menggunakan SEO (Search Engine Optimization).

Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat Kementerian Koperasi dan UKM Haryanto mengatakan pihaknya menyambut baik upaya peningkatan dan pembekalan startup agar bisnisnya semakin berkembang terlebih melalui e-commerce.

Ia pun mendorong calon wirausaha untuk memulai usaha mereka dari peluang-peluang yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

"Bisnis itu biasanya dimulai dari hobi, bisa dari kuliner, salon, butik, apa pun bisa. Sesuaikan dengan hobi baru, kemudian susun rencana bisnisnya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: