Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wabah Flu di AS Memburuk

Wabah Flu di AS Memburuk Kredit Foto: Reuters/MIke Blake
Warta Ekonomi, New York -

Salah satu wabah flu terburuk di Amerika Serikat dalam hampir satu dekade memburuk pekan lalu dan kemungkinan akan bertahan selama beberapa minggu, menyebabkan lebih banyak kematian, menurut Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Jumat (09/2/2018).

"Sekitar 10 anak lainnya dilaporkan meninggal dunia karena flu dalam pekan yang berakhir pada 3 Februari, sehingga total angka kematian bayi sejauh ini menjadi 63 orang," tutur Dr. Anne Schuchat, pejabat direktur CDC, kepada wartawan.

CDC tidak mewajibkan pelaporan nasional tentang kematian akibat flu pada orang dewasa.

"Saya berharap ada kabar baik minggu ini, tapi hampir semua yang kami lihat adalah berita buruk," kata Schuchat. "Terlalu banyak cerita yang memilukan hati dalam beberapa pekan terakhir tentang keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai karena influenza." Tidak jelas apakah wabah tersebut telah mencapai puncaknya atau jika akan memburuk, katanya. Wabah sebelumnya telah berlangsung antara 11 dan 20 minggu, dan wabah saat ini berada di minggu ke 11, katanya.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena penyakit mirip flu adalah jumlah tertinggi yang dicatat CDC sejak memulai sistem pelacakan saat ini di tahun 2010. Strain flu yang dominan musim ini, influenza A (H3N2), sangat berbahaya, terkait dengan penyakit parah dan kematian, terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.

Wabah tersebut telah mencapai hampir di setiap sudut negara, dengan setiap negara bagian kecuali Hawaii dan Oregon melaporkan adanya flu yang meluas, Schuchat mengatakan. Dia mendesak orang yang sakit untuk tinggal di rumah dan mengatakan masih belum terlambat bagi setiap orang untuk mendapatkan vaksin flu, yang menawarkan beberapa perlindungan.

Dari setiap 100.000 orang, diperkirakan 51,4di antaranya telah dirawat di rumah sakit karena flu, melebihi angka pada musim terakhir yang parah pada 2014-2015 ketika 710.000 orang dirawat di rumah sakit dan 148 anak meninggal. Orang dewasa yang berusia 65 atau lebih tua menjadi yang paling banyak dirawat inap, diikuti oleh mereka yang berusia 50-64 tahun dan balita.

Lonjakan kasus pada bulan Januari mungkin bertepatan dengan anak-anak yang kembali ke sekolah setelah liburan musim dingin mereka. Beberapa negara bagian telah mencatat tingkat rawat inap yang tinggi, dengan California mencatat sekitar empat kali lipat dibandingkan pada waktu bersamaan slama musim flu 2014/2015. Minnesota telah mencatat dua kali tingkat rawat inap seperti yang terjadi pada musim 2014/15, dan lebih banyak pasien sekarang dirawat di New York juga. (HYS/Ant0

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: