Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Inflasi, BI Dorong Keberadaan Pasar Penyeimbang

Jaga Inflasi, BI Dorong Keberadaan Pasar Penyeimbang Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Bank Indonesia (BI) dan seluruh instansi yang tergabung dalam Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Sulsel terus berupaya menjaga laju inflasi 2018 pada kisaran 3,5 plus minus 1 persen. Salah satu strategi yang dilancarkan yakni mendorong keberadaan pasar penyeimbang.
 
"Inflasi 2018 diarahkan berada dalam kisaran 3,5 plus minus 1 persen. Untuk itu, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mendorong adanya pasar penyeimbang untuk komoditas tertentu," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, di Makassar. 
 
Menurut Bambang, kehadiran pasar penyeimbang diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga komoditas. Diketahui, faktor penyebab inflasi di pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia kebanyakan bersumber dari komoditi bahan makanan yang banyak diperdagangkan di pasar. 
 
Selain mendorong adanya pasar penyeimbang, BI juga menyiapkan beragam strategi lain. Di antaranya yakni bekerjasama dengan BMKG untuk penentuan pola tanam dan panen komoditas utama penyumbang inflasi. Di antaranya yakni beras, cabai rawit dan bandeng. Melalui bantuan informasi dari BMKG, panen komoditas ungulan diyakini lebih baik.
 
"Upaya lainnya yakni mendorong peran PD Pasar dalam menjaga ketersediaan pasokan melalui kerjasama dalam jaringan pasar. Juga akan diintensifkan rapat koordinasi dan nongki pengendalian inflasi bersama pemerintah daerah. Agenda itu dapat dilakukan rutin setiap dua minggu atau sewaktu-waktu apabila diperlukan," ulas Bambang. 
 
Laju inflasi Sulsel periode awal tahun ini diketahui mencapai 0,81 persen. Beras dan cabai rawit menjadi komoditas yang memiliki andil besar dalam mengerek inflasi periode Januari 2018. Masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,12 persen.
 
Secara umum, inflasi Sulsel pada Januari 2018 berada di atas angka nasional sebesar 0,62 persen. Meski demikian, laju inflasi pada awal tahun ini berada di bawah torehan bulan sebelumnya mencapai 1,04 persen. Inflasi tertinggi di Sulsel terjadi di Parepare (1,38 persen) dan yang terendah di Makassar (0,67 persen). Dengan perkembangan tersebut, inflasi Sulsel secara tahunan sebesar 4,11 persen, lebih tinggi daripada inflasi nasional sebesar 3,25 persen. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: