Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedekatan Pemimpin dengat Rakyat Sebuah Keniscayaan

Kedekatan Pemimpin dengat Rakyat Sebuah Keniscayaan Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai seorang pemimpin harus dekat bersama rakyat karena pemimpin lahir dari rahimnya rakyat, berjuang bersama rakyat, serta bertujuan demi kemajuan dan kemakmuran rakyat.

"Kedekatan antara pemimpin dan rakyat adalah sebuah keniscayaan. Prinsip ini saya pegang teguh ketika saya mendapat amanat sebagai ketua DPR," kata Bambang melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (11/2/2018).

Hal itu dikatakan Bamsoet saat menghadiri acara Maulid Nabi di Pesantren Jagat Arasy, BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (10/2) malam.

Bamsoet menilai jabatan adalah sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, tidak saja kepada rakyat, tetapi juga kepada Tuhan kelak di kemudian hari.

Ia mengharapkan masyarakat tidak segan-segan mengundangnya untuk acara-acara keagamaan ataupun kegiatan lainnya karena dirinya merasa senang jika bisa dekat dan berada di tengah-tengah rakyat.

Di hadapan Mursyid Tareqat Qadiriyah Naqsabandiyah Syekh Abah Gaos dari Suryalaya dan ratusan santri, Bamsoet memberi contoh tentang kepemimpinan Rasulullah saw., yaitu kualifikasi kepemimpinan yang memenuhi unsur sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (punya kemampuan berkomunikasi), dan fatanah (cerdas dan pintar).

"Salah satu keteladanan yang harus kita contoh dari kepemimpinan Nabi Muhammad saw. bahwa untuk menjadi pemimpin diperlukan kualifikasi tertentu," ujar politikus Partai Golkar itu.

Namun, dia menyayangkan umat Islam terkadang kurang peduli pada kualifikasi itu. Akibatnya, umat Islam selalu ketinggalan dibanding dengan umat agama yang lain.

Ia mengutip pernyataan Syekh Amir Syakib Arsalan yang mengatakan bahwa mengapa orang Eropa dan Amerika bisa maju? Karena mereka meninggalkan agamanya.

Sebaliknya, menurut dia, mengapa umat Islam mundur? Karena umat Islam meninggalkan ajaran agamanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: