Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkot Palembang Sulap Lorong Basah Seperti ‘Negeri Tirai Bambu’ di Malam Hari

Pemkot Palembang Sulap Lorong Basah Seperti ‘Negeri Tirai Bambu’ di Malam Hari Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -

Aktifitas di malam hari di Lorong Basah, Pasar 16 Ilir dulunya terlihat sepi, gelap dan sunyi, namun kini kondisinya saat ini sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Mungkin masyarakat Palembang masih tidak percaya dan penasaran ? tengok saja langsung suasananya di malam hari.

Jika masyarakat Palembang sudah membuktikannya dengan datang langsung ke Lorong Basah, membuat masyarakat menjadi betah karena Pasar tersebut sudah di Sulap menjadi salah satu obyek wisata yang mempunyai daya tarik sendiri.  

Ide cemerlang dilakukan Wali kota Palembang, Harnojoyo melalui Dinas Pariwisata Kota Palembang tak lain  untuk menjadi tempat–tempat penuh sejarah boleh diacungkan Jempol, dulunya di malam hari tidak ada aktifitas lagi,sekarang bisa menjadi tempat kongkow-kongkow masyarakat Palembang bersama keluarga maupun kolega, bahkan lebih asyik lagi untuk jadi tempat tongkrongan  generasi muda.

"Kami lakukan tak lain untuk membangkitkan nilai sejarah yang pernah ada pada tempo dulu, saat lakukan bertahap demi bertahap tapi pasti," ungkap Harnojoyo saat melauching Lorong Basah sebagai salah satu destinasi wisata baru di Kota Palembang, Sabtu malam (10/2/2018).

Menurutnya di Lorong Basah ini sudah menjadi night culinary seperti  suasana "Negeri Tirai Bambu" pada malam hari, karena dihiasi kilauan lampu pijar dan lampion sehingga membuat daya tarik bagi pengunjung.

Harno mengatakan potensi wisata yang ada di kota sejarah ini masih menyimpan banyak mutiara yang indah untuk digali lagi, hal ini tentunya menjadikan suasana Palembang menjadi lebih nyaman, bukan saja untuk masyarakat Palembang, namun pelancong-pelancong dari luar, apalagi Agustus Palembang menjadi Tuan Rumah Asian Games.

“Saya berupaya menjadikan Palembang menjadi salah satu tujuan wisata sehingga Palembang kian dikenal di negara lain." katanya lagi.

Oleh sebab itu, sambungnya banyak potensi yang dapat digali menjadi obyek wisata di Palembang, seperti sebelumnya yang sudah dilakukan peremajaan dan fungsinya, yaitu Sungai Sekanak, Foto 3 Dimensi di Alang-alang Lebar, Kampung Moral dan beberapa destinasi wisata lainnya yang kembali dihidupkan. 

"Ide–ide ini muncul ketika saya melihat kondisi lorong yang sempit, sedangkan pembeli harus nyaman. Kita ketahui pasar merupakan tempat untuk kita melepas rasa suntuk, guna membangkitkan rasa senang.

Meski demikian, Harno mengakui memang masih banyak kekurangan, seperti lampu dan penataannya yang sedikit lagi harus dikonsep. “Namun ini harus perlahan-lahan kita ubah. Untuk itu pajaknya nanti kita upayakan gratis dulu khusus pajak reklamenya,” jelas Harnojoyo.

Dia mengajurkan ada beberapa Lorong A sampai D yang ada di lorong ini untuk dilakukan perbaikan. "Kita harus ketahui kota kita ini bisa indah karena adanya upaya dari diri kita untuk bersih-bersih. Maka dari itu ayo peduli untuk hidup bersih dari diri kita sendiri," ingatnya.

Kepala dinas pariwisata Isnaini Madani mengatakan jika ide bersumber dari Bapak Walikota sendiri untuk mewujudkannya. Ia berharap pedagang juga bisa menjaga kebersihan salah satunya untuk  tidak mencuci piring, maka dari itu alat makan yang digunakan sifatnya sudah dipakai langsung dibuang.

"Untuk jam bukanya mulai dari 6 sore-jam 2 malam hal ini juga agar disetujui oleh Pemkot dan aparat keamanan dimana dari pihak kepolisian," ulasnya.

Lanjutnya, padagang yang disetujui ada 54 dari 207 pedagang  itu diseleksi. Selain menghidangkan makanan khas Kota Palembang, Pasar itu menghadirkan Pasar Duren (Durian), "Mengapa demikian ? karena Duren asal daerah kita sering dijual di kota-kota lain," terangnya.

Dia menghimbau kepada milik toko, ke depannya toko juga bisa dibuka dimalam hari untuk transaksi jual beli sehingga suasana Lorong Basah semakin Hidup di Malam hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: