Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Quipper School Capai 4 Juta Pengguna Sejak 2017

Quipper School Capai 4 Juta Pengguna Sejak 2017 Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak Maret 2017, Quipper School telah digunakan oleh lebih dari 4 juta siswa dan 350.000 guru di seluruh dunia. Secara Global, Quipper Video digunakan oleh lebih dari 500.000 pelajar. Quipper memiliki lebih dari 600 karyawan dan beroperasi di lima negara, yaitu inggris, Jepang, Filipina, Meksiko, dan Indonesia. 

Sebagai perusahaan teknologi pendidikan global, Quipper memiliki misi untuk membawa pendidikan terbaik ke seluruh pelosok dunia. Quipper bertujuan menyediakan, memperbaiki, dan mendistribusikan pendidikan berkualitas melalui teknologi untuk menciptakan dunia dimana setiap anak diberi kesempatan yang sama untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan. 

Layanan Quipper, termasuk Quipper School dan Quipper Video, merupakan layanan berbasis online untuk membantu siswa menerima pendidikan berkualitas tanpa batasan dan memberdayakan pendidik untuk menyebarkan wawasan. 

Sebagai bagian dari komitmen dan semangat Quipper untuk memberdayakan ekosistem pendidikan di indonesia, Quipper akan terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan termasuk sekolah-sekolah, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten di seluruh Indonesia, Dinas Guru dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan Dasar dan Tingkat Menengah, Ikatan Guru Indonesia, dan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMOLEC). Di indonesia, Quipper School digunakan oleh lebih dari 2,5 juta siswa dan guru, hingga ke pelosok negeri. 

"Sangat penting menghubungkan berbagai titik strategis dalam peta pendidikan untuk melangkah maju, bukan hanya penggunaan teknologi canggih, tetapi juga memahami peran setiap pemangku kepentingan, mengerti risiko, tantangan, dan dampaknya, bagi generasi saat ini maupun mendatang," kata Tyovan Arie, pendiri Bahaso dalam panel yang diadakan Quipper hari ini (12/2/2018), di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan judul Melangkah Maju dengan Teknologi dan Pendidikan, di Jakarta.

Pakar dan ahli pendidikan yang sudah malang melintang selama lebih dari 35 tahun Itje Chodijah menanggapi, "Saya percaya peran guru, orang tua, dan sekolah tidak akan tergantikan karena pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter. Maka dari itu, peran teknologi dimaksudkan sebagai alat untuk membantu proses pembelajaran membuka akses dan meningkatkan kualitas." 

Sementara Gatot Pramono, Kepala Pusat Teknologi informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rl juga turut mengatakan, "Saya yakin dengan teknologi, para pendidik, dan institusi pendidikan dapat mengatur materi dan proses lebih efisien, lebih fokus kepada pembentukan karakter anak, membimbing minat dan penanaman cara berpikir konseptual dan kritis dengan kelas interaktif. Ini sesuai dengan cita-cita pemerintah untuk menjadikan siswa-siswi indonesia pemimpin masa depan Asia dan memberikan bekal kemampuan untuk bersaing di tingkat global."

Untuk itu Takuya Homma, Co-Founder Quipper dan Country Manager Quipper Indonesia meyakini bahwa penggunaan teknologi yang dibarengi dengan pendidikan berkualitas dapat diraih. "Secara bersama-sama kita dapat mendorong pendidikan ke aarah yang lebih baik, memberikan materi pendidikan berkualitas, menghubungkan guru dan siswa di seluruh Indonesia, berbagi pengetahuan, secara cepat dan tepat kepada orang yang membutuhkannya," tutupnya. 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: