Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nurdin Halid Tegaskan, Tak Butuh Gubernur Syahrul Jadi Jurkam

Nurdin Halid Tegaskan, Tak Butuh Gubernur Syahrul Jadi Jurkam Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), angkat bicara ihwal penolakan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menjadi juru kampanye pada Pilgub Sulsel 2018. Pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar ditegaskannya tidak membutuhkan sosok Gubernur Syahrul. Pasalnya, ia telah memiliki tim yang bekerja secara massif dan terstruktur dalam upaya pemenangan. 
 
Masuknya SYL dalam nominasi jurkam hanya karena statusnya selaku pengurus DPP Golkar. NH-Aziz tidak pernah meminta secara khusus karena memang tidak begitu membutuhkan. Toh, banyak tokoh berpengaruh lain, baik di tingkat lokal maupun nasional yang siap menjadi juru kampanye pasangan nasionalis-religius tersebut. Soal keberadaan Gubernur Syahrul, NH sepenuhnya menyerahkan kepada Golkar.
 
"Kalau SYL menolak, saya juga tidak butuh. Mungkin, kalau partai butuh karena SYL itu anggota Golkar. Tapi, kalau NH-Aziz tidak butuh. Persoalan nanti bagaimana (SYL), itu urusan partai. Saya sebagai calon kan sudah punya tim," kata NH, di sela Rapat Pleno Terbuka Pengundian, Penarikan dan Pencabutan Nomor Urut di Makassar, Selasa, (13/2/2018).
 
NH melanjutkan saat ini pihaknya berfokus menghadapi tahapan pilkada selanjutnya yang lebih krusial yakni masa kampanye. Tahapan kampanye sendiri berlangsung cukup lama, mulai 15 Februari hingga 23 Juni mendatang. Sembari mempersiapkan teknis kampanye, pasangan calon nomor urut 1 itu juga menunggu arahan dari KPUD Sulsel terkait persiapan alat peraga. Di samping itu, pihaknya juga terus memperkuat seluruh simpul pemenangan NH-Aziz. 
 
Gubernur Syahrul sebelumnya telah menyampaikan beberapa alasannya ogah menjadi juru kampanye NH-Aziz dengan beberapa alasan. Ketua Bidang Kerawanan Sosial DPP Golkar itu mengklaim telah meminta persetujuan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum DPP Golkar. 
 
"Saya tidak mau jadi jurkam. Saya masih mau tarik napas sedikit untuk rakyat, saya tentu tidak mau ikut dulu seperti itu. Saya fokus untuk rakyat," ujar SYL, beberapa waktu lalu.  
 
Gubernur Syahrul diketahui cukup dilematis menghadapi Pilgub Sulsel 2018. Dia dihadapkan pada loyalitasnya terhadap partai, saudara atau sahabat. Selaku kader dan pengurus Golkar, SYL dituntut memenangkan NH-Aziz. Padahal, adik kandungnya, Ichsan Yasin Limpo ikut bertarung menggandeng Bupati Luwu, Andi Mudzakkar. Begitu pula dengan sahabatnya, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang yang berpasangan dengan Tanribali Lamo. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: