Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Pemkab Raja Ampat Perpanjang Runway Bandara

Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Pemkab Raja Ampat Perpanjang Runway Bandara Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Sorong -
Mengantisipasi melonjak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara di kawasan wisata Raja Ampat, pemerintah kabupaten Raja Ampat pada tahun ini melakukan persiapan-persiapan seperti peningkatan infrastruktur jalur transportasi menuju destinasi melalui jalur udara.
 
Wakil Bupati Raja Ampat Manuel Piter Urbinas Saat ini akses ke Raja Ampat melalui pelabuhan Sorong dengan penyewaan kapal laut namun saat ini pihaknya terus mengejar penyelesaian pembangunan bandara Waisai di ibu kota Kabupaten Raja Ampat bersama pemerintah pusat. Apalagi Presiden Jokowi langsung meminta hal ini kepada Menteri Perhubungan.
 
"Memang pusat transportasi dari kota Sorong bandara dan pelabuhan tapi kami ke depan buka akses bandara Waisai. Kemarin kehadiran beliau langsung telpon menteri Perhubungan minta dibuat bandara internasional. kan beliau janji kepada masyarakat bahwa penyambutan bapak presiden secara adat akan dilakukan saat peresmian bandara. Kami artikan beliau akan resmikan sebelum 2019," terangnya di temui di Sorong (14/2/2018).
 
Lanjutnya bandara Waisai saat sedang pembangunan landasan pacu 1.400 meter dan untuk internasional minimal 2.000 meter.
 
"Sekitar 600 meter lagi. Bandara itu ada akses kampung sehingga kami harus membuat jalur lingkar untuk masyarakat setempat sehingga tidak mengganggu persiapan kita," katanya.
 
Wakil Bupati menambahkan pihaknya juga sudah menyerahkan aset berupa tanah bandara kepada pemerintah pusat melalui persetujuan DPRD Raja Ampat pada 2017 lalu.
 
Kota Waisai jika ditempuh melalui laut dari Pelabuhan Sorong membutuhkan waktu 1,5 jam saat laut tenang jika berombak besar jarak tempuh menjadi 3-4 jam.
 
Selain jalur transportasi, pihaknya juga terus melakukan pemberdayaan masyarakat termasuk pemilik homestay dan guide.
 
"Kita juga tingkat pemberdayaan masyarakat seperti asosiasi homestay kita tingkatkan sekarang disana ada 100 lebih homestay milik masyarakat tersebar di pulau-pulau. Murni masyarakat kalau dari luar itu resort yang kelas menengah ke atas," katanya.
 
" Bagaimana mereka punya homestay layak dihuni dan punya fasilitas. Setiap tahun kita anggarkan Rp10 miliar untuk peningkatan homestay," bebernya.
 
Akomodasi transportasi memang masih terbatas kita akui.  Kita juga Kabupaten baru dan visi Kabupaten ini berbeda dengan lain. Kita dengan konsep wisata bahari menjaga lingkungan darat dan laut sehingga pembangunan disana kita harus hati-hati.
 
Masyarakat terus dibangun sadar wisata dan mengingatkan wisatawan untuk ikut menjaga lingkungan. Pembangunan wisata ini juga dimulai dari bawah." Kami akan tingkatkan terus masyarakat Rakyat Raja Ampat sadar wisata  menjadi contoh dan pembelajaran bagi daerah lain," tandasnya.
 
Kunjungan presiden diakui memberikan efek positif bagi Kawasan Wisata Raja Ampat yang kini banyak masyarakat yang datang. 
 
"Kami berterima kasih kepada bapak presiden, strategi pembangunan Indonesia harus seperti itu dari kunjungan bapak presiden banyak diikuti pejabat karena banyak rekanan, investor," ujarnya.
 
Wakil Bupati Raja Ampat ini tidak ingat jumlah angka kunjungan wisatawan 2017 maupun saat ini. Yang jelas setelah ada Sail 2014, wisata Raja Ampat makin dikenal ditambah lagi dua kali Presiden Jokowi ke Kabupaten ini pada 2017 dan 2018 lalu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: