Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Data Centre BP Batam di Batas Negara

Data Centre BP Batam di Batas Negara Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Batam dibangun pada dekade 1970-an untuk dijadikan sebagai kawasan industri. Oleh karena itu, tak heran bila pemerintah pusat kemudian meng­istimewakan Batam dengan memberlakukan Free Trade Zone (FTZ). 

BP Batam selaku Badan Pengusahaan untuk kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam juga tak berdiam diri. Akhir 2007, instansi pemerintah ini merintis proyek e-Government. Pada 2009, BP Batam bahkan mulai memba­ngun data centre di sebuah kawasan khusus sebagai bagian dari proyek e-Government

Selain untuk menunjang e-Government, data centre yang mulai dioperasikan pada 2011 itu juga memiliki banyak tujuan, salah satunya agar industri teknologi informasi dapat tumbuh dan berkembang di Batam.

Tujuan dari dibangunnya data centre tersebut juga untuk mewujudkan Visi BP Batam, yaitu agar Batam dapat menjadi kawasan ekonomi terkemuka di Asia Pasifik dan kontributor utama pembangunan ekonomi nasional.

Secara geografi, Batam merupakan penghubung Indonesia dengan Asia. Posisi tersebut tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa, tetapi juga bisa digunakan untuk mengoptimalkan infrastruktur telekomunikasi. Salah satu kontribusi Batam dalam bidang telekomunikasi adalah penempatan simpul fiber optik bawah laut yang menghubungkan Indonesia dan Asia. Beberapa simpul fiber optik itu terletak di Batam.

Posisi Batam memang sangat strategis. Batam hanya berjarak 20 kilo meter dari Singapura. Berdasarkan peta dunia yang dikeluarkan oleh PBB, Batam berada di luar jalur lempeng tektonik yang rawan me­ngalami bencana alam sehingga Batam relatif aman dari gempa bumi dan tsunami.

Alasan itulah yang menjadikan Data Centre BP Batam juga dapat dijadikan Data Recovery Centre (DRC) bagi pihak lain yang telah memiliki data centre sendiri. Apalagi Data Centre BP Batam juga dibangun dekat dengan pusat pemerintahan Kota Batam sehingga bagi yang baru pertama kali ke Batam tidak sulit untuk mencapainya. 

Data Centre BP Batam hanya berjarak dua menit dari Pelabuhan Internasional Batam Centre, 21 menit dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim, dan bersebelahan dengan hotel bintang 4, serta hanya tiga menit dari pusat perizinan terpadu yang ada di Batam.

BP Batam membangun Data Centre BP Batam sebagai salah satu infrastruktur penunjang investasi selain jalan, bandar udara, pelabuhan ferry internasional, jaringan fiber optik, pembangkit listrik dan waduk pengolahan air serta kawasan industri. Khusus untuk jaringan fiber optik, Data Centre BP Batam telah terhubung dengan jaringan fiber optik Telkom Indonesia berkapasitas 40 Gbps dan Palapa Ring wilayah Barat.

Data centre yang memiliki luas 1.220 m2 ini, memiliki layanan berupa Colocation, Storage on Demand, Cloud Computing, Manage Services dan layanan lainnya. Dengan demikian, mampu melayani pelaku bisnis, pemula/ start up serta instansi pemerintah. Tersedia juga aplikasi web server, database, middleware, bandwidth, hingga virtual machine, bisa dilayani di Data Centre BP Batam.

Selain layanan standar data centre, tersedia juga layanan training centre yang meliputi penyewaan ruangan seperti ruangan training, ruangan konferensi, marketing data centre, ruangan kantor, dan ruangan prometric. 

Data centre yang telah masuk sebagai objek vital di Batam ini juga bekerja sama dengan principal serta lembaga pelatihan yang kredibel dan bersertifikat dalam rangka mengadakan pelatihan terkait data centre, jaringan, keamanan, dan pelatihan IT lainnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: