Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Pemain Penting dalam Percaturan Global

Indonesia Pemain Penting dalam Percaturan Global Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia sebagai pemain penting dalam percaturan global, khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (16/2/2018), Luhut yang menghadiri Rapat Kerja Perwakilan RI-Kementerian Luar Negeri 2018, Kamis (15/2/2018), berpesan kepada para perwakilan Indonesia untuk tetap mengedepankan kepentingan nasional dalam mempromosikan Indonesia.

"Anda-Anda sebagai wakil bangsa juga harus menjelaskan bahwa Indonesia adalah pemain penting, kekuatan Indonesia di Asia Pasifik adalah middle power. Indonesia dipandang penting untuk menjaga kestabilan dunia. Di sinilah Indonesia harus memainkan peranan pentingnya sebagai kekuatan poros maritim yang sungguh-sungguh, apalagi posisi silang Indonesia merupakan suatu kekuatan tersendiri," katanya.

Luhut menjelaskan, perkembangan dan perubahan dunia utamanya dalam bidang ekonomi dan teknologi, menuntut para perwakilan Indonesia di luar negeri tersebut harus berpikir out of the box. Mereka juga diminta bisa bergerak cepat dan terus melakukan langkah-langkah yang inovatif serta positif.

"Jadi, bagaimana kita ini mempromosikan diri dan mengemasnya adalah suatu hal yang sangat penting. Jadi, kita tidak boleh ragu. Kepercayaan diri itu harus dibangun," katanya.

Lebih jauh, mantan Menko Polhukam itu mengingatkan seluruh duta besar yang hadir agar lebih menempatkan diri sebagai 'pelayan publik' dan bertugas membantu kepentingan warga negara Indonesia di seluruh dunia.

"Utamanya, yang mengalami kesulitan dalam bidang apa pun, termasuk di bidang perdagangan maupun perlindungan," katanya.

Luhut melanjutkan, atas nama kepentingan nasional, para diplomat Indonesia tidak boleh terbebani oleh berbagai pertimbangan yang bertele-tele, tetapi justru dibebaskan untuk membina hubungan baik dan menerima investasi ekonomi dari negara manapun.

"Kita sering tidak menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar dan menjadi negara lima besar ekonominya di dunia pada 2030. Sekarang negara lain sudah menganggap bahwa Indonesia adalah satu-satunya kekuatan di kawasan yang mampu menjadi counterweight terhadap Tiongkok, tetapi sekaligus mitra ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak," tuturnya.

Rapat Kerja Perwakilan RI-Kementerian Luar Negeri tahun 2018 dihelat sejak 12 Februari 2018 dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Selain Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan, Raker itu turut dihadiri beberapa menteri Kabinet Kerja sebagai narasumber, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: