Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangkit Dari Tragedi Tsunami, Pengusaha Muda Ini Sukses Berbisnis Online

Bangkit Dari Tragedi Tsunami, Pengusaha Muda Ini Sukses Berbisnis Online Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gigih dan tekun mungkin menjadi gambaran yang tepat bagi Anggun (24). Sejak usia muda, perempuan kelahiran Aceh, 2 Februari 1994 ini sudah berani terjun ke dunia bisnis sebagai pengusaha online. Menurut Anggun, apapun bisa menjadi “sesuatu” jika diperhatikan secara seksama dan tak menyerah untuk terus belajar melihat potensi pasar. 

Sejak dimulai tahun 2014 silam, kini Anggun telah sukses menjual camilan khas Aceh, yaitu Pisang Sale secara online di Tokopedia. “Saya sudah terbiasa diajarkan oleh Bunda untuk tidak bermalas-malasan. Jadi, jika kira-kira ada peluang, saya coba untuk manfaatkan. Apalagi sekarang semua sudah serba online, jadi semakin mudah untuk berjualan. Yang penting mau mulai aja dulu,” tutur Anggun. 

Melalui toko online-nya di Tokopedia yang bernama Peukan Online, Anggun memasarkan sale pisang basah, pisang rakit, dan sale pisang goreng yang diproduksi oleh ibunya sendiri. Selain aneka macam sale, Anggun juga menjalin kerja sama dengan beberapa mitra untuk menjual produk oleh-oleh lainnya khas Aceh, seperti kue keukarah, kopi gayo, hingga daun salam koja. 

Dari bisnis online-nya, Anggun mampu meraih omzet sebesar Rp15 juta per bulan. Ini belum termasuk bulan-bulan ramai, seperti bulan menjelang tahun baru atau hari raya. Jika sedang dalam bulan ramai, penghasilan Anggun bisa sampai dua kali lipatnya. 

Kesuksesan yang diraih Anggun saat ini bukan tanpa kerja keras. Anggun, dapat dikatakan telah melalui banyak kesulitan dan kepedihan. Tragedi tsunami Aceh pada tahun 2004 silam turut meluluhlantakan keluarganya. Anggun harus hidup terpisah dengan ibu dan kakak laki-lakinya karena rumah mereka hancur diterjang tsunami. Saat itu, Anggun masih duduk di bangku SMP. Anggun ditempatkan di panti asuhan, sedangkan ibu dan kakaknya ditempatkan di barak pengungsi. 

Kehidupan Anggun berputar 180 derajat, tetapi ia kemudian mulai bangkit dengan merintis kembali usaha sale pisang yang dijalankan keluarga. Bedanya, jika dahulu keluarga Anggun hanya memfokuskan diri pada proses produksi, kini pengemasan dan pemasaran pisang sale, semua dikerjakan secara mandiri oleh Anggun dan Ibunya.

“Tadinya sale pisang yang kami beri brand Rizki ini hanya dipasarkan ke toko-toko terdekat dan para tetangga saja,” cerita Anggun. “Kemudian, waktu itu, saya ada mendapat tugas kampus untuk berjualan secara online. Saat itu, di tahun 2014, di Aceh itu sedang tren sekali jual beli barang secara online di Tokopedia. Saya coba untuk buka toko juga di sana, dan ternyata responsnya sangat baik. Yang tadinya hanya orang-orang sekitar rumah saja yang pesan sale pisang Rizki, sekarang kami juga dapat pesanan dari Maluku.”

Terus Berusaha dan Tak Takut Gagal 

Setelah mulai memasarkan sale pisang secara online, Anggun mengaku pesanan meningkat tajam. Peukan Online bahkan juga mendapatkan pesanan untuk acara-acara besar di Aceh, baik untuk acara perusahaan maupun acara yang diselenggarakan oleh pemerintahan. Untuk memenuhi pesanan yang datang, Peukan Online kini telah dibantu oleh dua karyawan tetap dan beberapa ibu rumah tangga di sekitar rumah Anggun yang dipekerjakan untuk turut membantu produksi. “Memang, niatnya dari dulu kalau buka usaha ingin turut membantu orang-orang di sekitar untuk tambah penghasilan. Alhamdulillah sekarang tercapai,” ucap Anggun. 

Untuk mengembangkan usahanya, Anggun kemudian mencoba membuat varian rasa dari sale pisang. Salah satu yang menjadi andalan adalah sale pisang legit. Awalnya, Anggun mencoba memasarkan secara online dengan jumlah terbatas. Fitur “Ulasan” yang tersedia dalam laman Tokopedia ternyata menjadi kunci yang membuat varian rasa baru ini menjadi favorit banyak pelanggan. “Setelah memasarkan produk baru, saya biasanya tunggu ulasan dulu dari pelanggan-pelanggan yang pesan, dari ulasan itu kemudian saya tau di mana kelebihan dan kekurangan produk kami,” ucap Anggun. 

Pembelajaran yang ia dapatkan ini secara perlahan membentuk sosok Anggun yang mulai jeli dengan cara berjualan secara online. Anggun pun mulai mencari-cari produk lain yang memiliki potensi jual dan menarik minat masyarakat. Sambil mengurus sale pisang Rizki, Anggun juga melakukan survei kecil-kecilan untuk pengembangan produk yang akan dipasarkan melalui Peukan Online. 

“Saya berusaha memanfaatkan waktu saya sebaik mungkin untuk banyak belajar, karena kunci untuk berjualan online itu hanya mau untuk terus berusaha dan jangan takut gagal. Kalau gagal, ya, harus coba lagi, belajar kenapa bisa gagal dan bagian mana yang harus yang diperbaiki. Insya Allah akan membuahkan hasil,” tutup Anggun. 

Dalam dua tahun ke depan, Anggun berharap ia dapat membuat produk baru yang ia pasarkan dengan brand namanya sendiri. 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: