Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkait Produksi dan Riset, Bio Farma Bakal Jajaki Kerja Sama dengan Negara Sahabat

Terkait Produksi dan Riset, Bio Farma Bakal Jajaki Kerja Sama dengan Negara Sahabat Kredit Foto: Bio Farma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bio Farma yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri serum dan vaksin ingin menjajajaki potensi kerja sama riset ataupun kerja sama produksi yang bisa disinergikan dengan negara-negara sahabat. 

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Bio Farma M Rahman Rustan ketika menerima kunjungan 4 Duta Besar meliputi Duta besar Republik Indonesia di antaranya Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan Octavino Alimudin mewakili Regional Timur Tengah, Dubes RI untuk Rumania Amhar Azeth mewakili Regional Eropa, Dubes RI untuk Kamboja Sudirman Haseng mewakili Regional Asia Tenggara, dan Dubes RI untuk Peru Estella Anwar Bey mewakili Regional Amerika latin.

"Sebelumnya, kami bekerja sama melalui jalur UNICEF. Selanjutnya, kami harapkan dengan adanya pertemuan ini dapat memudahkan akses kerja sama bilateral karena adanya bantuan dari para Duta Besar RI," jelas Rahman di heritage building Bio Farma, Bandung, Senin (19/2/2018).

Rahman menambahkan, yang paling berpotensi untuk dijajaki adalah produk herbal. Hal tersebut mengingat potensi biodiversity atau keanekaragaman hayati untuk produk herbal di indonesia cukup besar.

"Kami fokus pada produk bioteknologi sehingga untuk kerja sama produk herbal kami ingin mengajak 3 BUMN lain yaitu Indofarma, Kimia Farma, dan Phapros," ujar Rahman.

Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan Octavino Alimudin mengatakan, mewakili kawasan masing-masing, pihaknya dapat menerima informasi langsung mengenai upaya yang sudah dilakukan Bio Farma.

Dia menilai posisi Indonesia sebagai produsen vaksin dan serum memang sangat diakui oleh dunia, bahkan menjadi potensi pasar baru bagi Indonesia melalui Bio Farma. "Ini sangat bisa membantu kami untuk bisa menjalin kembali serta merintis segala hal yang tentunya akan menguntungkan bagi kedua belah pihak," tutur Octavino.

Dia menambahkan, ke depannya akan dilakukan kerja sama formal, baik dalam bentuk MoU atau kontrak lainnya, atau ada yang ingin diperoleh dari Negara masing-masing kawasan. Selain itu, Dubes RI tersebut akan mencari potensi apa yang bisa dijajaki dari negara tersebut.

Sementara terkait ekspor-impor, sesuai arahan Presiden RI, Indonesia tidak hanya menerima, tapi sudah saatnya memberikan bantuan. "Segala hal yang bersifat politik tentunya harus kita jabarkan dalam bentuk kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan" pungkas Octaino.

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Rumania Amhar Azeth mendapat vaksinasi Td untuk pencegahan vaksin Difteri. "Saya ingin merasakan langsung manfaat vaksin fresh dari pabriknya," tutup Amhar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: