Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

1 Mei 2018 Bandara Kertajati Siap Di-Launching

1 Mei 2018 Bandara Kertajati Siap Di-Launching Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menjadi pengelola Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan menerima 20 persen penyertaan modal PT Angkasa Pura II (Persero) sehingga dapat melakukan pengelolaan bandara bersama.

"Penyertaan modal dari AP II tadi disepakati 20 persen," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa.

Aher, panggilan karibnya, menjelaskan dengan disepakatinya penyertaan modal dari AP II, ditambah pendanaan dari sindikasi perbankan syariah daerah dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang rencananya cair pada Maret mendatang, maka rampunglah pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara tersebut.

Dengan demikian, secara rinci pembagian saham bandara itu terdiri atas 60 persen milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat termasuk inbreng lahan, 18 persen saham RDPT, 20 persen saham AP II dan sisa 2 persen saham dimiliki koperasi PNS Jabar dan PT Jasa Sarana.

"Tapi masih bisa dikuasai selain Pemprov Jabar atau BUMD di angka 49 persen," katanya menegaskan porsi pemerintah provinsi tetap mayoritas 51 persen.

Rampungnya pendanaan pembangunan diharapkan dapat mendukung target operasi pada Mei mendatang.

"'Soft launching' nanti 1 Mei, 'grand launching' Juni dan bisa memberangkatkan haji pertama kali kloter pertama pada 15 Juli," ujarnya.

Aher menambahkan, begitu resmi beroperasi, bandara tersebut baru bisa diakses melalui Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Nantinya, akses bandara juga dapat melalui Tol Cileunyi, Sumedang Dawuan (Cisumdawu) yang akan beroperasi 2019.

"Sementara pakai Cipali, mudah-mudahan Tol Cisumdawu bisa selesai 2019," katanya.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap operasional Bandara Kertajati bisa mulai dilakukan Mei mendatang. Luhut menyebut posisi bandara senilai Rp2,6 triliun itu sangat strategis karena dekat dengan kawasan ekonomi terpadu di Karawang, Bekasi, Purwakarta juga Pelabuhan Patimban di Subang.

"Sangat strategis, saya melihat pengembangan Kertajati itu ke depannya jauh lebih leluasa karena tanahnya lebih leluasa dari Cengkareng. Cengkareng mungkin hanya bisa tiga 'runway' (landasan pacu)," katanya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: