Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pilkada, Polda Kaltim Bentuk Tiga Satgas

Jelang Pilkada, Polda Kaltim Bentuk Tiga Satgas Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Polda Kaltim membentuk tiga satuan tugas (Satgas) demi mengantisipasi adanya pelanggaran menjelang Pilgub Kaltim dan Pilkada Penajam Paser Utara (PPU) Juni tahun ini.
 
Tiga Satgas yang dibentuk dan diresmikan Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto yakni Satgas Nusantara, Siber, dan Satgas Anti Money Politik (Mop).  
 
Irjen Pol  Priyo Widyanto mengatakan pihaknya siap mengantisipasi berbagai bentuk kerawanan yang terjadi di pilgub Kaltim.
 
“Saya pastikan kami telah siap untuk mengatasi kerawanan yang berpotensi mengganggu, bahkan menggagalkan jalannya tahapan pilkada serentak,” katanya belum lama ini.
 
Kapolda menjelaskan Satgas Nusantara meminimalkan mencuatnya isu–isu provokatif dan sara. Satgas ini 
dikomandoi langsung oleh Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Naufal. 
 
Sedangkan Satgas Siber di bawah komando Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltim Kombes Pol Yustan Alpiani bertugas memberantas segala bentuk upaya ujaran kebencian, berita hoax, fitnah dan pencemaran nama baik, pengancaman yang berkaitan dengan pilkada 2018 dalam jaringan (daring). 
 
Sementara Satgas Anti MoP menangkal segala upaya yang dilakukan oleh pihak- pihak  dalam memenangkan paslon tertentu dengan cara memberikan hadiah uang maupun barang–barang berharga kepada masyarakat selaku pemilih. Satgas ini dibawah tanggung jawab Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltim Kombes Pol Hilman. 
 
Pada peresmian Satgas Pilgub Kaltim ini hadir pejabat utama Polda Kaltim, Tim Sukses dari masing–masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Ketua KPUD Kaltim M Taufik, serta perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim.
 
Pada kesempatan sama Ketua Bawaslu Kaltim Saipul Bahtiar menyambut positif kehadiran Satgas yang dibentuk Polda Kaltim seperti Satgas Siber.
 
Saiful mengakui kesulitan menindak kampanye hitam dan ujaran kebencian dan segala bentuk penyalahgunaan di jejaring dunia maya. Terutama akun-akun yang tidak terdaftar.
 
 “Di luar akun yang tak terdaftar kewenangan bawaslu terbatas,” ujarnya. Polda Kaltim membentuk tiga satuan tugas (Satgas) demi mengantisipasi adanya pelanggaran menjelang Pilgub Kaltim dan Pilkada Penajam Paser Utara (PPU) Juni tahun ini.
 
Tiga Satgas yang dibentuk dan diresmikan Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto yakni Satgas Nusantara, Siber, dan Satgas Anti Money Politik (Mop).  
 
Irjen Pol  Priyo Widyanto mengatakan pihaknya siap mengantisipasi berbagai bentuk kerawanan yang terjadi di pilgub Kaltim.
 
“Saya pastikan kami telah siap untuk mengatasi kerawanan yang berpotensi mengganggu, bahkan menggagalkan jalannya tahapan pilkada serentak,” katanya belum lama ini.
 
Kapolda menjelaskan Satgas Nusantara meminimalkan mencuatnya isu–isu provokatif dan sara. Satgas ini 
dikomandoi langsung oleh Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Naufal. 
 
Sedangkan Satgas Siber di bawah komando Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltim Kombes Pol Yustan Alpiani bertugas memberantas segala bentuk upaya ujaran kebencian, berita hoax, fitnah dan pencemaran nama baik, pengancaman yang berkaitan dengan pilkada 2018 dalam jaringan (daring). 
 
Sementara Satgas Anti MoP menangkal segala upaya yang dilakukan oleh pihak- pihak  dalam memenangkan paslon tertentu dengan cara memberikan hadiah uang maupun barang–barang berharga kepada masyarakat selaku pemilih. Satgas ini dibawah tanggung jawab Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltim Kombes Pol Hilman. 
 
Pada peresmian Satgas Pilgub Kaltim ini hadir pejabat utama Polda Kaltim, Tim Sukses dari masing–masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Ketua KPUD Kaltim M Taufik, serta perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim.
 
Pada kesempatan sama Ketua Bawaslu Kaltim Saipul Bahtiar menyambut positif kehadiran Satgas yang dibentuk Polda Kaltim seperti Satgas Siber.
 
Saiful mengakui kesulitan menindak kampanye hitam dan ujaran kebencian dan segala bentuk penyalahgunaan di jejaring dunia maya. Terutama akun-akun yang tidak terdaftar.
 
 “Di luar akun yang tak terdaftar kewenangan bawaslu terbatas,” ujarnya.
 
Menurutnya kehadiran tim Siber diharapnya membantu dengan patroli dunia maya oleh polisi. Ia juga meminta kepada pasangan calon agar tidak saling menjelek jelekkan visi-misi antar pasangan calon yang bisa memunculkan konflik. “Berikan solusi bukan menjelekkan suatu pasangan calon,” tukasnya.  

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: