Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Ghouta, Suriah: Kami Menunggu Giliran untuk Mati

Warga Ghouta, Suriah: Kami Menunggu Giliran untuk Mati Kredit Foto: Reuters/Erik De Castro
Warta Ekonomi, Beirut -

Warga Ghouta di Suriah timur mengatakan bahwa mereka hanya "menunggu giliran mereka untuk mati”, setelah roket pro-pemerintah dan bom berjatuhan di daerah kantong pemberontak yang sudah terkepung pada hari Rabu (21/2/2018).

Lima orang tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka dini hari Rabu (21/2/2018) di daerah tersebut, oleh hantaman bom dan menjadi salah satu pemboman terberat dalam tujuh tahun perang yang telah menewaskan setidaknya 250 orang hanya dalam 48 jam, sebuah organisasi monitor perang mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Upaya pemboman tersebut tampaknya mereda dalam semalam, namun intensitasnya kembali membrutal pada Rabu pagi," ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (21/2/2018).

Aksi bombardir tersebut mengikuti eskalasi besar-besaran dalam pemogokan yang dimulai pada hari Minggu (18/2/2018). Daerah Ghouta di Suriah Timur adalah rumah bagi 400.000 orang. Pasukan pro-pemerintah menembakkan roket dan menjatuhkan bom barel dari helikopter ke kota-kota dan desa-desa di daerah pedesaan di luar Damaskus, benteng terakhir para pemberontak melawan Presiden Bashar al-Assad di dekat ibu kota, tambahnya.

"Kami menunggu giliran kami untuk mati. Inilah satu-satunya yang bisa saya katakan," ungkap Bilal Abu Salah, (22), yang istrinya sedang hamil lima bulan bersama anak pertama mereka di kota terbesar di Ghouta, Douma.

"Hampir semua orang yang tinggal di sini tinggal di tempat penampungan sekarang. Ada lima atau enam keluarga di satu rumah. Tidak ada makanan, tidak ada pasokan makanan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: