Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengerjaan LRT Diminta Hati-Hati Usai Tragedi Robohnya Tol Becakayu

Pengerjaan LRT Diminta Hati-Hati Usai Tragedi Robohnya Tol Becakayu Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -

Pengerjaan jalur kereta api Light Rail Transit oleh perusahaan kontraktor diminta berhati-hati, menyusul ambruknya tiang pancang proyek Tol Bekasi-Cawang -Kampung Melayu (Becakayu).

Pejabat Pembuat Komitmen LRT Sumsel dari Kementerian Perhubungan Suranto di Palembang, Rabu, mengatakan sementara ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat karena LRT Sumsel sempat disinggung terkait antisipasi kecelakaan pekerjaan di atas ketinggian.

Hal ini terkait dengan kebijakan perintah melalui Kementerian PUPR bahwa untuk pengerjaan infrastruktur yang menggunakan alat berat dalam mengangkat girder atau apapun di atas ketinggian harus dihentikan sementara.

"Pekerjaan elevated dan penggunaan alat berat untuk lifting girder di LRT Sumsel sudah selesai semua. Jika ada penggunaan alat berat adalah untuk mengangkat equipment power di stasiun, angkat wesel, dan sebagainya," kata dia.

Untuk sementara ini, ia melanjutkan, semua akan ditunda terlebih dahulu namun pekerjaan minor tetap dilanjutkan kontraktor.

Pekerjaan minor itu, seperti penyelesaian stasiun, gelar kabel untuk telekomunikasi dan persinyalan serta lainnya yang tidak menggunakan alat berat untuk mengangkat material.

"Penundaan ini semoga tidak membuat pekerjaan terlambat. Kami pun sudah berkoordinasi dengan kontraktor dan konsultan atas arahan ini," kata dia.

Sementara itu, peristiwa tersebut dipastikan tidak berpengaruh dengan pembangunan tol Palindra mengingat pengangkatan girder terakhir dilakukan pada Jumat (16/2).

"Setelah itu tidak ada lagi pengerjaan pengangkatan material dengan menggunakan alat berat di ketinggian," kata Manager Proyek PT Hutama Karya Divisi Ruas Jalan Tol Palindra, Hasan Turcahyo.

Ia menerangkan, bahwa masih akan ada pengerjaan pengangkatan material dengan menggunakan alat berat. Namun tidak ditempatkan pada ketinggian, melainkan hanya menempatkan material di saluran atau jembatan penghubung saja.

"Tidak ada lagi pengerjaan di pengangkatan material di ketinggian. Artinya kita terus melanjutkan pengerjaan pembangunan ruas jalan tol," ujar dia.

Hasan menerangkan, saat ini pihaknya tengah fokus pengerjaan penimbunan dan pengaspalan. Hal itu dilakukan di seksi II dan seksi III, sebab pada seksi I yakni Palembang-Pemulutan sudah selesai 100 persen. "Pengerjaan kita selanjutnya adalah fokus pada penimbunan dan pengaspalan. Mudah-mudahan pengerjaan tol Palindra akan selesai tepat waktu yakni sebelum Asian Games nanti," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: