Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet Dorong Pemerintah Kembangkan Industri Pertahanan Nasional

Bamsoet Dorong Pemerintah Kembangkan Industri Pertahanan Nasional Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong Pemerintah Indonesia untuk menggandeng swasta dalam menumbuhkan dan menguatkan industri pertahanan dalam negeri guna menaikkan posisi Indonesia ke dalam 10 negara dengan kekuatan militer terbesar.

"Menumbuhkan dan mengembangkan industri pertahanan nasional tidak hanya akan membawa nilai tambah secara ekonomi, juga bakal menaikkan posisi Indonesia ke dalam kelompok negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia," kata Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu.

Menurut Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, Indonesia berdasarkan pendekatan kekuatan pertahanan berada di posisi ke-14 sehingga industri pertahanannya perlu ditumbuhkan dan dikembangkan lagi. Politisi Partai Golkar ini mengusulkan agar Pemerintah Indonesia mengajak swasta untuk berperan dalam pengembangan dan penguatan industri pertahanan nasional.

"Saya mendukung industri pertahanan yang dikelola swasta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, bukan hanya kuantitas tapi juga kualitas, sehingga tak kalah dengan industri pertahanan luar negeri," katanya.

Bamsoet menambahkan, BUMN strategis belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional yang menjadi kekuatan pertahanan Indonesia. Karena itu, dirinya mendorong BUMN dapat bekerja sama dengan para pelaku industri pertahanan swasta dalam negeri.

"Melihat alutsista hasil karya anak bangsa yang dipamerkan ini, saya yakin industri pertahanan swasta nasional sudah mampu memproduksi alutsista dengan kualitas baik. Kita harus percaya diri dengan kemampuan bangsa sendiri. Jangan sedikit-sedikit impor," kata Bamsoet.

Menurut dia, DPR RI selalu berkomitmen memperkuat alutsista guna memenuhi kebutuhan sistem pertahanan dan keamanan nasional, salah satu buktinya adalah anggaran pertahanan dalam APBN terus meningkat. Anggaran pertahanan dalam APBN 2018, kata dia, sudah mencapai Rp107 triliun, dari jumlah tersebut sekitar Rp15 triliun digunakan untuk membeli alutsista.

"Dengan anggaran yang cukup besar itu, saya berharap industri pertahanan dalam negeri ke depan dapat lebih diutamakan," katanya.

Berdasar informasi yang diterima Bamsoet, hampir 80 persen peralatan pertahanan nasional masih diimpor.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: