Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Kesalahan Finansial oleh Kids Zaman Now

Oleh: Stanley Christian, Senior Advisor AZ Consulting

4 Kesalahan Finansial oleh Kids Zaman Now Kredit Foto: AZ Consulting
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan ini kita sering mendengar sebutan kids zaman now atau anak-anak muda yang melek dengan teknologi informasi. Menarik melihat gaya para kids zaman now ini, mereka lebih sering menghabiskan waktu di coffee shop, tempat makan, bahkan liburan.

Hal tersebut tidak salah dan wajar saja, namun perlu diketahui sudah banyak data dan fakta yang menunjukkan gaya hidup kids zaman now cenderung bersifat konsumtif. Gaya hidup konsumtif tersebut pada akhirnya membuat kids zaman now terjebak dalam kesalahan finansial, mulai dari tidak memiliki aset hingga utang yang berlipat-lipat.

Maka sangat penting ilmu perencanaan keuangan bagi kids zaman now, minimal dapat menumbuhkan kesadaran bahwa memang hidup hanya sekali tapi bukan berarti dipakai untuk bersenang-senang terus. Dengan demikian kesalahan finansial para kids zaman now dapat diminimalisir. Nah, sebenarnya kesalahan finansial seperti apa yang sering dilakukan oleh kids zaman now?

1. Terlalu Konsumtif

Sebagian besar para kids zaman now ini benar-benar menghabiskan seluruh gajinya untuk kesenangan pribadi. Seperti sudah disinggung di atas, gaya hidup yang konsumtif berakibat terhadap kondisi keuangan mereka.

Apa yang dibeli atau dibelanjakan bukan lagi kebutuhan tapi keinginan semata. Bisa dilihat berapa banyak barang yang sudah dibeli dan pada akhirnya hanya menjadi tumpukan sampah di kamar atau rumahnya. Hanya karena menganggap lucu dan menarik di mata, ditambah ada iming-iming diskon atau sale, akhirnya langsung membeli tanpa berpikir panjang.

2. Tak Memiliki Tabungan

Pola pengeluaran yang terlalu konsumtif tentu berdampak pada kondisi keuangan atau gaji yang selalu habis setiap bulan sehingga tidak memiliki tabungan.

Jangankan kita bicara investasi untuk masa depan, bicara tabungan yang digunakan untuk keperluan mendadak saja para kids zaman now tidak punya. Miris, tapi realita yang begitu nyata bagi kalangan kids zaman now ini. Padahal dengan menabung, kita dapat melatih kebiasaan untuk bekal masa depan.

3. Berani Mengambil Utang

Pengeluaran kids zaman now tidak berhenti sampai menghabiskan seluruh gajinya, tapi sudah berani mengambil utang yang di luar kemampuan. Umumnya dimulai ketika tergiur untuk memiliki kartu kredit dan ketika sudah memiliki kartu kredit, sudah mulai digunakan untuk beberapa barang yang diskon. Hingga pada akhirnya di luar kemampuan yang ditunjukkan dengan membayar tagihan kartu kredit hanya minimum payment.

Dari sinilah sudah terlihat gejala keuangan yang tidak beres karena semestinya tagihan kartu kredit harus dibayarkan secara penuh dan bukan minimum payment karena kartu kredit hanyalah sarana pembayaran, bukan tambahan income. Inilah yang menjadi salah satu sumber masalah bagi kids zaman now yang menganggap kartu kredit adalah penghasilan tambahan.

Bila terus menerus dalam kondisi seperti ini, sama saja pengeluaran lebih besar dari pemasukan dan berakibat pada kebangkrutan.

4. Tak Paham Perencanaan Keuangan

Sebenarnya inti dari kesalahan finansial yang kids zaman now lakukan adalah tidak paham tentang perencanaan keuangan mulai dari income, catatan pengeluaran, tabungan, hingga investasi. Walaupun hidup di zaman teknologi dan informasi, tapi pengetahuan dan kemampuan kids zaman now dalam mengelola keuangan masih sangat minim.

Salah satu cara untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola keuangan dengan baik adalah belajar seperti membaca artikel atau mengikuti sebuah workshop keuangan sehingga ke depannya memiliki keuangan yang lebih baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: