Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Jatim Butuh 45 Ribu Tiang Listrik Baru

PLN Jatim Butuh 45 Ribu Tiang Listrik Baru Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Surabaya -

PLN Distribusi Jawa Timur membutuhkan sebanyak 45 ribu lebih tiang listrik di tahun 2018, untuk mengejar target tambahan 456.000 pelanggan di tahun tersebut, kata General Manager PLN Jatim Dwi Kusnanto di Surabaya, Jumat (23/2/2018).

Rinciannya, kata Dwi, untuk tiang beton setinggi 9 meter sebanyak 28.235 batang, ditambah sebanyak 17.217 batang tiang beton berukuran 13 meter.

Dwi menjelaskan, kejaran target pelanggan di Jatim itu untuk mendukung target elektrifikasi dunia di tahun 2018 yaitu naik dari ranking 38 ke ranking 25, dari 190 negara di dunia.

"Seluruh target ini tentunya tidak mungkin dicapai tanpa komitmen 'zero accident' dengan taat SOP serta peralatan kerja dan pelindung diri yang standar," tuturnya.

Oleh karena itu PLN Jatim, kata Dwi, terus berkomitmen melakukan pekerjaan dengan selalu memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

"Di awal tahun ini, PLN Disjatim melaksanakan Apel Deklarasi Pelayanan Penanaman Tiang Beton Patuh K3 di Gudang Ketintang, Surabaya, dan acara ini dihadiri Manajer Perencanaan PLN Disjatim, para Direktur Pabrikan Tiang Beton yaitu Tjakrindo, Hume sakti Indonesia (HSI), Wika, Jaya Beton dan Tonggak Ampuh serta jajaran unit PLN dan Kantor Distribusi," tuturnya.

Dwi mengatakan deklarasi ini bukan sekedar seremoni melainkan tonggak komitmen pelayanan taat K3 guna mendukung target elektrifikasi dunia tahun 2018.

"Sesuai hasil pertemuan tanggal 4 Januari 2018 di PLN Surabaya Selatan, telah menyepakati lima hal yang harus didorong kembali, pertama pendirian tiang beton mempergunakan mobil 'crane', tidak lagi menggunakan cara manual/konvensional," kata dia.

Kedua, adanya kesempurnaaan konstruksi dengan batas tanam yang sesuai standar kedalaman, dan sesuai konstruksi, berikutnya ketiga waktu pendistribusian dan penempatan di site sebelum pendirian adalah maksimal 24 jam.

Keempat, kata dia, kewajiban pemakaian peralatan Alat Perlindungan Diri (APD) yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

"Koordinasi dan komunikasi antarpengawas pekerjaan di lapangan hingga pengawas di unit juga kami dorong agar terjalin dengan baik. Ini penting utamanya untuk terhindar dari kecelakaan kerja yang bisa terjadi di lapangan sewaktu-waktu. Jadi bukan hanya material saja yang penting, namun faktor komunikasi juga sangat penting," imbuhnya.

Sementara itu, dengan target tambahan sebesar 456 ribu pelanggan, diharapkan hingga akhir 2018 ini jumlah pelanggan listrik di Jatim mencapai 11.456.000.

Dengan penambahan jumlah pelanggan diharapkan pula target penjualan llistrik PLN Jatim sebesar Rp41,44 triliun bisa dicapai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: