Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir 2018, Terminal Barang Internasional Entikong Beroperasi

Akhir 2018, Terminal Barang Internasional Entikong Beroperasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terminal Barang Internasional Entikong akan mulai beroperasi pada akhir 2018. Pengoperasian Terminal atau yang disebut Dry Port ini nantinya untuk mengatur arus ekspor dan impor antara Indonesia dan Malaysia. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek pembangunan Terminal Barang Internasional Entikong, Kalimantan Barat mengatakan, Dry Port ini akan digunakan sebagai tempat lintas batas logistik antarnegara. 

"Progres pembangunannya sudah mencapai 40 persen dan diharapkan akhir tahun 2018 siap dioperasikan. Dengan adanya Dry Port kita akan menginventaris ekspor-impor antara Indonesia dan Malaysia. Kemudian, akan ada jalur khusus lalu lintas yang mengatur kegiatan ekspor-impor tersebut," jelas Budi Karya, Jumat (23/2/2018).

Lebih lanjut Menhub menjelaskan adanya Dry Port ini akan menumbuhkan semangat usaha masyarakat sekitar, seperti membuka restoran, minimarket, dan kafe. Selain itu, nantinya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Perdagangan terkait pengoperasian Dry Port Entikong.

"Kita akan koordinasikan dengan Kementerian PUPR terkait jalur khusus untuk Dry Port. Saya juga sudah minta ke Dirjen Perhubungan Darat untuk menyiapkan tempat yang menampilkan produk yang bisa diekspor. Untuk itu, saya akan koordinasi juga ke Kementerian Perdagangan agar ada produk Indonesia seperti merica, jeruk atau lainnya bisa dijual di sini sehingga perekonomiannya berjalan dengan baik," urai Menhub.

Sebagai informasi, Terminal Barang Internasional Entikong memiliki luas lahan sebesar 3,7 hektare dengan luas bangunan pengelola terminal sebesar 1.824 meter persegi, luas gudang penimbunan sebesar 2.984 meter persegi, dan luas lapangan penimbunan sebesar 4.125 meter persegi.

Sementara biaya total pembangunannya sebesar Rp143,9 miliar dengan rincian pengadaan lahan Rp9,2 miliar, pembangunan tahap I Rp48,7 miliar, pembangunan tahap II Rp9,4 miliar, dan pembangunan tahap III Rp76,4 miliar.

Menhub berharap melalui pembangunan terminal barang ini dapat menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat. "Kita memang harus membangun Entikong sebagai titik perlintasan yang tidak hanya membanggakan masyarakat Kalimantan Barat, tapi juga meningkatkan martabat bangsa Indonesia," pungkas Menhub.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: