Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet Ajak Generasi Zaman Now Teladani Pluralisme Buya Syafii

Bamsoet Ajak Generasi Zaman Now Teladani Pluralisme Buya Syafii Kredit Foto: Antara/Ant
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak bangsa Indonesia meneladani sikap pluralisme dan toleransi yang dilakukan cendekiawan muslim dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.

"Dalam pandangan saya, Buya Syafii adalah sosok negarawan yang istiqomah membela kebhinekaan dan kemajemukan demi keutuhan NKRI," kata Bambang Soesatyo melalui siaran persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/2/2018) malam.

Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, meyakini pandangan Buya Syafii Maarif terutama tentang pluralisme dan toleransi perlu ditularkan kepada seliuruh elemen bangsa Indonesia.

Menurut dia, di tengah politik identitas yang rentan dengan gesekan di masyarakat, serta berkembangnya paham radikalisme, justru pandangan-pandangan Buya Syafii mengenai pluralisme perlu disebarkan kepada generasi "zaman now".

"Sehingga generasi muda zaman now tidak galau menghadapi keterbukaan di era digital yang kadang memberi efek negatif terhadap adab dan akhlak mulia," kata Bamsoet.

Bamsoet saat menghadiri acara peluncuran buku "Ahmad Syafii Maarif sebagai Seorang Jurnalis" di Yogyakarta, Sabtu malam, dalam sambutannya mengatakan, dirinya menaruh rasa hormat dan kekaguman yang tinggi kepada Buya Syafii Maarif.

Dalam pandangan Bamsoet, Buya Syafii adalah tokoh sekaligus guru bangsa yang selalu membimbing dan memberikan inspirasi.

"Jujur, saya bisa terpilih menjadi Ketua DPR RI tak terlepas dari nasihat dan petuah beliau kepada saya selama ini. Tanpa nasihat itu, mungkin saya belum bisa mencapai posisi tinggi seperti ini dalam dunia politik," kata Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini juga mengakui, dirinya banyak menimba ilmu dan kearifan dari Buya Syafii.

"Belajar dari dari Buya, Insya Allah saya akan tetap berada di garis politik kebajikan," katanya.

Bamsoet juga melihat di masyarakat, ketokohan Buya Syafii lebih dikenal sebagai cendekiawan, tokoh agama, Ulama, dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Ketokohannya sebagai seorang jurnalis tidak banyak diketahui publik.

"Padahal sejak usia muda beliau adalah seorang jurnalis. Pernah menjadi korektor atau redaktur di Suara Muhammadiyah. Beliau juga anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia, sama seperti saya," aku Bamsoet.

Sebagai jurnalis, Bamsoet punya kekaguman tersendiri kepada Buya Syafii yang dinilai analisis dan tulisannya sangat tajam dan mendalam.

Keberpihakan Buya Syafii kepada kebenaran dan keadilan, kata dia, jauh melampaui para jurnalis pada umumnya.

Bamsoet berharap, Buya Syafii terus menulis dan berkarya menyampaikan gagasan dan pemikiran untuk memberikan pencerahan kepada semua anak bangsa. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: