Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Jurus Jitu Atur Keuangan Pasangan Jarak Jauh

Oleh: Meydian Eka Rini, Financial Advisor

5 Jurus Jitu Atur Keuangan Pasangan Jarak Jauh Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketika kita menerima kenyataan harus menjalani hubungan jarak jauh maka yang pertama kali dipikirkan adalah anggaran rumah tangga. Pasangan jarak jauh atau disebut long distance marriage tentu memiliki prioritas keuangan yang berbeda dengan mereka yang berumah tangga satu atap karena memiliki dua dapur.

Kembali lagi di mana suami istri tersebut tinggal karena setiap kota memiliki kebutuhan hidup yang berbeda-beda. Mungkin saja pengeluaran long distance marriage ini lebih besar.

Ada berbagai macam hal yang membuat hal ini terjadi, umumnya tuntutan pekerjaan adalah hal utama yang menyebabkan mereka harus menjalani hubungan jarak jauh dengan pasangan. Memang benar cinta tidak memandang jarak ataupun uang, tetapi untuk kelangsungan hidup tetap memerlukan uang, bukan? Agar kondisi keuangan tetap terjaga dengan baik, simak lima tips berikut ini

1. Kesepakatan Tujuan Keuangan

Setiap pasangan rumah tangga pasti memiliki tujuan keuangan yang berbeda misalnya dalam hal pendidikan yaitu menyekolahkan anak. Sang suami ingin si anak bersekolah di sekolah A, sedangkan di ibu menginginkan si anak bersekolah di sekolah B. Itulah alasan diperlukannya kesepakatan di awal dan salah satu harus mengalah dengan menurunkan sedikit ego.

Segera tentukan siapa yang menjadi "Menteri Keuangan" yang bertugas mengatur keuangan bersama. Seorang istri belum tentu bisa menjadi menteri keuangan sehingga itulah sebabnya dibutuhkan kesepakatan di awal. Apa yang telah didiskusikan dan disepakati bersama harus diterima dengan lapang dada dan segera direalisasikan.

2. Membuat Catatan

Membuat catatan pengeluaran dan pemasukan adalah basic dari perencanaan keuangan. Begitu juga dengan pasangan jarak jauh, masing-masing pasangan perlu membuat catatan.

Catatan tersebut berisi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan makan, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya. Namun, untuk pasangan jarak jauh harus ditambah anggaran satu lagi yang berisi budget untuk komunikasi baik itu melalui alat komunikasi ataupun bertemu langsung.

Nah, pada anggaran ini apabila tidak benar-benar dikontrol akan membuat keuangan Anda menjadi berantakan. Memang seringkali susah menolak keinginan orang yang dicintai apalagi Anda dan pasangan jarang sekali bertemu. Akan tetapi, demi keselamatan keuangan maka Anda harus membatasinya jangan sampai ada kebocoran-kebocoran dalam setiap pertemuan.

3. Membuat Rekening Bersama

Menjalani kondisi hubungan jarak jauh membuat semua pengeluaran bulanan untuk kebutuhan hidup menjadi lebih besar sehingga perlu dibatasi agar tidak boros.

Salah satu cara untuk mengontrol keuangan adalah dengan membuat rekening bersama. Rekening ini bisa atas nama sang suami ataupun atas nama sang istri. Fungsi dari rekening ini adalah tabungan masa depan. Jangan sekalipun menggunakan uang yang ada di rekening ini. Untuk keadaan darurat bisa diambilkan di rekening dana darurat.

Buatlah perjanjian supaya bisa disiplin setiap bulannya. Pasti Anda tidak mau pengorbanan hidup berjauhan menjadi sia-sia?

4. Review Kondisi Keuangan

Pasangan yang menikah harus memiliki kompromi yang baik dan tidak mengedepankan ego masing-masing. Sikap saling terbuka dan percaya pun juga sangat penting dalam mengelola keuangan bersama. Bila tidak ada sikap terbuka dan percaya dalam hal apapun maka keinginan untuk mengelola keuangan dengan baik tidak akan terlaksana.

Maka jangan lupa untuk bertemu dan duduk bersama untuk me-review kondisi keuangan keluarga setiap tahunnya. Hal ini bisa menjadi dasar tujuan keuangan dan pengambilan keputusan yang berbeda dengan kesepakatan awal, misal mengalami kesulitan untuk melakukan penghematan maka mau tidak mau memerlukan sumber income baru atau bisnis sampingan.

Evaluasi semua anggaran rumah tangga selama setahun. Selain itu, evaluasi performa investasi yang dipilih dan sudah berjalan selama setahun.

5. Mencari Income Tambahan

Seperti yang saya katakan di atas apabila mengalami kesulitan untuk melakukan penghematan maka tidak ada salahnya untuk menambah income tambahan atau bisnis sampingan. Misalnya dengan membeli barang-barang khas kota tersebut untuk dijual kembali dan hasil keuntungan bisa dimasukkan di rekening bersama atau bisa juga dipakai tambahan untuk budget komunikasi.

Pasangan yang berada di kota asal bisa menjalankan bisnis sedangkan yang berada di kota lain sebagai pengontrol bisnis tersebut.

Jadilah seseorang yang tanggap akan peluang, apapun itu apabila kita bisa melihat peluang dengan baik maka semua terasa mudah. Intinya pintar-pintarlah dalam memanfaatkan peluang dan jangan hanya berpangku tangan dan menyerah pada keadaan. Hal yang paling penting adalah kita harus jujur dan terbuka karena tanpa kedua hal tersebut mengelola keuangan yang baik akan susah terwujud.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: