Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pagu Beras Bansos untuk RTM Sulteng Capai 24 Ribu Ton

Pagu Beras Bansos untuk RTM Sulteng Capai 24 Ribu Ton Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pagu beras bantuan sosial (bansos) 2018 yang ditetapkan pemerintah pusat untuk rumah tangga miskin (RTM) di Provinsi Sulawesi Tengah sekitar 24.000 ton.

Jumlah itu turun dibandingkan alokasi rastra pada 2017 yang mencapai sekitar 36.000 ton, kata Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Sulteng Bahar Haruna di Palu, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa berkurangnya pagu beras bantuan sosial di Sulteng tahun ini dikarenakan pemerintah pusat telah mengurangi jatah beras untuk setiap rumah tangga miskin (RTM) dari 15 kg menjadi tinggal 10kg tiap RTM perbulan.

Jatah beras dikurangi tetapi penerima tidak membayar apa-apa. Jadi bansos tahun ini gratis. Dahulu jatah rastra dibayar penerima Rp1.600/kg tapi untuk bansos kali ini tidak dibayar sepersenpun.

"Inilah perbedaan rasta dengan bansos," kata dia.

Realisasi penyaluran bansos di Sulteng hingga medio Februari 2018 sudah mencapai sekitar 2.300 ton tersebar di 13 kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng.

Bahar juga mengaku pembayaran rastra di Sulteng untuk 2017 belum seluruhnya lunas. Nilai tunggakan rasta di daerah ini masih cukup besar, namun Bahar tidak menyebut angka rinci.

Padahal dari warga sebenarnya sudah lunas, tetapi diduga masih ada yang tersangkut kelurahan atau desa.

"Kami tidak tahu dimana tertahannya uang rastra 2017 sehingga belum diserahkan ke Bulog," kata Bahar lagi.

Menjawab pertanyaan, Bahar mengatakan pendistribusian beras bansos di Sulteng tergantung dari kesiapan pemerintah kabupaten dan kota.

"Kalau soal stok beras tak perlu diragukan karena dijamin sangat memadai sebab Bulog Sulteng saat ini masih menguasai stok beras di gudang sebanyak 20.000-an ton tersebar di sejumlah gudang di provinsi ini," kata Bahar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: