Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Media Daring Punya Peran Penting di Pilkada 2018

Media Daring Punya Peran Penting di Pilkada 2018 Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Denpasar -

Keberadaan media dalam lingkaran dan media sosial memiliki peran penting bagi masyarakat terkait dengan pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah, kata pengamat politik Universitas Ngurah Rai Denpasar Luh Riniti Rahayu.

"Saya amati keberadaan media 'online' dan media sosial memiliki peran penting di era globalisasi dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah, sebab masyarakat sebagian besar memiliki telepon seluler," kata dia di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan dengan keberadaan telepon seluler tersebut memungkinkan sosialisasi atau kampanye menggunakan sarana tersebut, karena mudah dan bisa cepat diterima masyarakat.

"Jadi dengan cara kampanye lewat media 'online' pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, maupun bupati dan wakil bupati memudahkan berkampanye. Tapi saya harapkan berkampanye seperti itu mematuhi aturan dan beretika, sebab banyak terjadi ada berita bohong (hoaks)," ujar mantan komisioner KPU Provinsi Bali itu.

Ia mengemukakan dalam media sosial masyarakat juga harus berhati-hati membaca berita tersebut, karena dalam dunia politik kemungkinan kampanye hitam bisa terjadi.

Melalui media sosial, katanya, setiap pendukung ingin mendapatkan simpati dari calon yang diusungnya.

"Oleh karena itu saya berharap kepada masyarakat untuk berpikir kritis dan cermat dalam menyikapi berita-berita atau pesan yang diungguh lewat media sosial tersebut. Sebab dalam media sosial itu, siapa saja bisa membuat dan mengunggah 'postingan' tanpa batas," ucapnya.

Begitu juga pengunggah berita atau informasi, kata dia, agar memperhatikan etika dan aturan mengeposkan berita atas setiap kejadian.

Jika mereka melanggar aturan atau menebar kebencian, katanya, bagi yang merasa dirugikan bisa melapor ke pihak kepolisian dengan ancaman jeratan undang-undang IT.

"Maka berhati-hatilah jika menyampaikan pesan di media sosial, bagi masyarakat yang merasa dirugikan bisa melaporkan ke pihak kepolisian. Oleh karena itu berkampanye harus mengikuti etika dan aturan," ujar perempuan yang juga pengiat lembaga swadaya masyarakat itu.

Riniti Rahayu mengatakan keberadaan media daring sebagai media berita pasti membuat berita sesuai dengan kaidah jurnalistik.

Namun, ujarnya, tidak jarang ada juga media daring membuat berita-berita provokatif.

Ia mengatakan masyarakat harus cermat membaca berita semacam itu, sehingga hajatan pemilu pilkada tidak ternoda.

"Masyarakat dituntut cermat dan cerdas dalam membaca berita-berita di media sosial maupun media berjaringan, karena banyak juga ada berita yang tendesius dan provokatif. Karena itu saya harapkan masyarakat harus mampu menjaga kedamaian. Begitu juga tim pemenangan dari pasangan calon juga harus mampu menjaga suasana kondusif," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: