Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Gelar Pelatihan untuk Jurnalis se-Indonesia Timur di Makassar

OJK Gelar Pelatihan untuk Jurnalis se-Indonesia Timur di Makassar Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Makassar -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Region 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) menggelar pelatihan dan gathering wartawan di Kota Makassar, Sulsel, Senin-Rabu, 26-28 Februari. Puluhan jurnalis se-Indonesia Timur menjadi peserta kegiatan tersebut. 
 
Deputi Direktur Strategi dan Pelayanan Informasi OJK, Abdul Rahman, mengungkapkan tujuan kegiatan tersebut untuk memperbaharui informasi terkait industri jasa keuangan. Selain itu, juga diharapkan meningkatkan kapasitas jurnalis dalam menyajikan berita ekonomi. 
 
"Tujuan utama kegiatan ini hanya dua. Pertama, untuk mengup-date informasi terbaru terkait OJK. Kedua, untuk meningkatkan kapasitas wartawan, khususnya dalam hal penulisan berita ekonomi," kata Rahman, dalam sambutannya, Senin, (26/2/2018).
 
Menurut Rahman, banyak informasi terbaru perihal industri keuangan yang perlu disampaikan kepada jurnalis untuk diteruskan kepada publik. Mulai dari perkembangan financial technology alias fintech sampai investasi ilegal alias investasi bodong. 
 
Kepala Kantor OJK Regional 6 Sulampua, Zulmi, menambahkan pelatihan dan gathering jurnalis diharapkan mampu memberikan manfaat ke publik. OJK menaruh atensi terhadap media lantaran memiliki kontribusi dalam mengedukasi masyarakat.  
 
"Keberadaan media sangat membantu dalam mengedukasi masyarakat. Makanya penting untuk mengup-date dan mengup-grade informasi dan kapasitas jurnalis," ucap Zulmi, saat membuka acara pelatihan dan gathering wartawan tersebut.
 
Secara spesifik, Zulmi menyampaikan ada dua tema yang menarik untuk dibahas. Pertama, keberadaan fintech dalam memberikan manfaat bagi masyarakat yang kesulitan mengakses perbankan. Industri fintech, sambung dia, mesti didorong sembari terus melakukan pengawasan. 
 
Kedua, Zulmi menitikberatkan upaya mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak pada investasi ilegal. Menurut dia, beragam modus investasi bodong harus dipahami agar bisa terhindar. Mulai dari yang bermodus pelunasan utang, voucher penukaran uang tunai hingga investasi emas. 
 
"Masih banyak oknum tidak bertanggungjawab yang menawarkan investasi di luar kewajaran. Banyak ditemukan yang imbal hasilnya di luar kewajaran dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: