Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI dan Pemkab Penajam Resmikan Gudang Bawang Merah

BI dan Pemkab Penajam Resmikan Gudang Bawang Merah Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Bank Indonesia Balikpapan bersama pemerintah Kabupaten Penajam Paser  meresmikan gudang penyimpanan dan penangkaran bibit bawang merah di desa Rintik, Kecamatan Babulu. Kabupaten PPU (26/2/2018).
 
Gudang penangkaran bibit bawang diharapkan. Petani di PPU tidak lagi mengandalkan pasokan bibit dari luar. Bahkan BI dan Pemkab PPU menargetkan wilayahnya ini mampu menjadi sentra bawang merah berkualitas.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan program pengembangan klaster bawang merah di desa Rintik sendiri mulai dilaksanakan sejak tahun 2017 dan dilakukan secara berkelanjutan.
 
Menurutnya pada tahun pertama petani berhasil panen bawang merah sebanyak 20.150 kg dan jumlah itu mengalami peningkatan 10 kali lipat dari tahun sebelumnya. 
 
PPU khusus wilayah Babulu memiliki potensi yang besar sebagai daerah pertanian terutama bawang merah. 
 
"Apa yang dilakukan BI untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia ang ada karena di Kabupaten PPU potensial pertaniannya cukup tinggi," tandasnya di PPU bersama Bupati PPU Yusran Aspar dan Kepala Dinas Pertanian PPU serta kelompok petani bawang merah desa Rintik
 
Dengan adanya gudang ini, tidak semua hasil panen dijual namun disimpan dan ditangkar untuk bibit. Gudang penyimpanan ini mampu menyimpan bawang selama 3 bulan dengan kualitas yang cukup baik.
 
"Sebagian akan dijadikan bibit untuk tetap terus berproduksi agar kabupaten PPU, khususnya Kaltim dapat menjadi sentra bawang merah. karena selama ini bawang merah didatangkan dari luar daerah," ujarnya. 
 
Kedepan Kabupaten PPU juga dapat menjadi sentra bawang merah untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kalimantan Timur.
 
Program ini menurut Kepala perwakilan Kantor BI Balikpapan akan memberikan bantuan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas produksi bawang merah.
 
"Kita berharap tahun ini juga bisa dilakukan sertifikasi bawang merah. Sarana dan prasarana yang ada saat ini dapat menjaga kualitas produksi bawang merah karena bawang merah ini kalo tidak disimpan pada tempat yang tepat bisa mengurangi kualitas. Bawang merah itukan bertahan 3 bulan waktunya," tambahnya.
 
Ketua Kelompok Tani Desa Rintik, Kecamatan Babulu kabupaten PPU, Syarwani mengaku sebelum ada gudang penyimpanan bawang, hasil panen Bawang merah yang belum terjual disimpan di rumah.
 
"Selama ini setelah panen kita simpan dirumah petani tapi memang tidak dapat bertahan lama. Disimpan kalo belum terjual langsung. Tentu kita sangat senang dengan keberadaan gudang penyimpanan dan penangkaran bawang merah," katanya.
 
Disamping itu juga dengan adanya gudang mampu menjaga harga jual bawang ditingkat petani sehingga petani tidak merugi.
 
"Kami berharap PPU bisa menjadi sentra bawang merah, dan harga juga tidak anjlok saat panen tiba karena bisanya kita simpan dulu," ucap Syarwani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: