Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melahirkan Pengusaha Lokal Nan Sukses

Melahirkan Pengusaha Lokal Nan Sukses Kredit Foto: Suksmajati Kumara
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan potensi usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar wilayah operasional mereka.

Senyum optimis merekah di wajah Muhammad Rafi, pemilik sekaligus Direktur Utama PT Riau Dua Berlian, kala berbincang dengan wartawan di salah satu rumah makan di Pangkalan Kerinci, pertengahan Februari lalu. Ia mengatakan setiap warga Pangkalan Kerinci bisa menjadi pengusaha sukses apabila memiliki tekad kuat untuk maju. Apalagi, RAPP siap memberi pelatihan dan keahlian teknis kepada calon wirausahawan.

Muhammad Rafi mencontohkan dirinya yang sukses mendirikan PT Riau Dua Berlian dengan omzet mencapai Rp4,2 miliar pertahun. Perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing services ini telah memiliki 89 karyawan. Keseluruh karyawan tersebut disuplai ke RAPP untuk bekerja di berbagai macam divisi mulai dari posisi cleaning services, packaging, hingga driver forklift.

"Perusahaan saya bisa mencapai profit Rp40 juta setiap bulan," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa sejak dulu dirinya memiliki cita-cita untuk menjadi mitra binaan RAPP. Keinginan tersebut muncul setelah ia melihat banyak temannya yang sukses setelah menjadi mitra binaan perusahaan pembuat kertas tersebut. Memang, RAPP telah melahirkan banyak pelaku UKM yang berdampak positif terhadap roda perekonomian wilayah setempat. Tercatat, RAPP sudah membina sekitar 248 pelaku UKM pada tahun 2017 lalu.

Rafi mengatakan bahwa dahulu dirinya adalah karyawan di RAPP dan sudah bekerja selama 15 tahun di perusahaan tersebut. Jadi, putusan untuk menjadi mitra binaan merupakan hal sulit karena ia harus melepas jabatan sebagai supervisor sekaligus keluar dari RAPP. Namun, berbekal tekad untuk terus maju ia memberanikan diri untuk membangun perusahaan sendiri.

"Saya resign bukan karena tidak betah. Tapi, saya ingin mengejar cita-cita menjadi mitra binaan RAPP. Saya juga ingin membuktikan jika tidak semua orang yang keluar dari RAPP itu karena tidak bisa bekerja. Saya mendapat nilai A saat bekerja di RAPP dan saya bisa sukses saat menjadi mitra binaan RAPP," paparnya.

Pria yang akrab disapa Ujang Rafi ini mengakui tidak serta-merta sukses saat periode awal merintis usaha. Ia harus menguras uang tabungan selama 15 tahun bekerja sebagai modal usaha. Kas perusahaan juga sempat minus di masa-masa awal karena ia belum memiliki pengetahuan memadai tentang cash flow.

"Saat perusahaan hampir bangkrut, untungnya saya mendapat bantuan dari RAPP," sebutnya.

Bantuan yang diberikan oleh RAPP kepada Rafi berupa rekomendasi untuk mendapatkan pinjaman dari perbankan dan juga berbagai macam pelatihan dan pembinaan. Skema rekomendasi pinjaman dilakukan dengan cara menyerahkan invoice hasil transaksi yang dilakukan antara perusahaannya dengan RAPP. Invoice tersebut diserahkan kepada bank yang direkomendasikan oleh RAPP seperti Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Jadi, invoice dijadikan semacam agunan pinjaman.

"Modal usaha saya itu niat dan tekad. Kemudian modal usaha lainnya itu pembinaan dan rekomendasi dari RAPP," tukasnya.

Kontribusi Ekonomi

RAPP menyadari pemberdayaan dan pengoptimalan potensi masyarakat lokal merupakan hal yang sangat memberi manfaat positif. Atas dasar hal tersebut, perusahaan mengadakan program pembangunan masyarakat (community development) yang telah sukses melahirkan 248 pengusaha sukses.

Direktur Community Development and Community Foresty RAPP Marzum mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk melahirkan lebih banyak pelaku UKM agar memberikan kontribusi ekonomi lebih besar.

Jika selama ini fokus membina pelaku UKM dilakukan terhadap usaha yang secara langsung mendukung kegiatan operasional (inline), ia mengatakan bahwa pada tahun 2018 ini akan fokus membina pelaku usaha yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan (offline). Hal ini dilakukan agar RAPP bisa menjangkau lebih banyak sektor dan bidang usaha sehingga berpotensi melahirkan lebih banyak pengusaha.

"Target tahun ini kita akan fokus pada pembinaan mitra offline. Kita juga akan fokus membangun jaringan pemasaran baik online maupun offline," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: