Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Zaman Berubah, Nokia Lengah

Ketika Zaman Berubah, Nokia Lengah Kredit Foto: Indianexpress.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketika zaman berubah cepat yang dibarengi kemajuan teknologi digital, sejumlah CEO perusahaan global abai membaca tanda-tanda zaman, atau ada yang sudah menyadarinya, tetapi gagal dalam eksekusi. Produk mereka pun ditinggalkan pasar.

“We didn’t do anything wrong, but somehow we lost,” kami tidak melakukan sesuatu yang salah, tetapi entah bagaimana kami kalah. Demikian kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Jorma Ollila, CEO Nokia, saat mengumumkan persetujuan akuisisi Microsoft terhadap Nokia.

Tidak disangka, kalimat itu mucul dalam pidato perpisahan perusahaan telepon genggam asal Finlandia itu. Kalimat itu membuat persetujuan akuisisi itu penuh haru, segenap karyawan yang turut hadir tak mampu membendung air mata, satu per satu dari mereka menyeka air mata.

Selama satu dekade terakhir sebelum keruntuhannya, Nokia terlalu bangga dengan ponsel fungsi dasar atau feature phone. Kendati demikian, perusahaan ini juga memiliki jajaran ponsel pintar alias smartphone yang dibekali dengan sistem operasi Symbian yang mampu menjalankan aplikasi, seperti Seri E dan Seri N. 

Puncaknya, Nokia mengeluarkan N95 pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, Apple meluncurkan headset yang mengubah dunia ponsel saat itu. Setahun setelah itu, Google pun terjun dengan sistem operasi Android. 

Entah mengapa, Nokia masih terlalu sombong dengan dirinya sendiri. Saat Apple semakin gencar dengan IOSnya dan Android semakin banyak digemari oleh produsen-produsen ponsel yang dulu menjadi pesaingnya, Nokia masih keukeuh dengan sistem operasi yang berbeda. Terakhir, Nokia ngotot menggunakan Windows Phone, hingga akhirnya diakuisisi Microsoft. 

Pemimpin pasar Nokia sepertinya terlena dan lupa untuk belajar, hingga melewatkan perubahan dan akhirnya kehilangan kesempatan. Nokia juga melewatkan kesempatan untuk memperbaiki neraca perusahaan yang terus merugi, bahkan kesempatan untuk bertahan hidup, hingga akhirnya merugi saat diakuisisi oleh Microsoft. 

Pertengahan 2016 lalu, Nokia telah dilepas oleh Microsoft ke perusahaan perakit smartphone Taiwan Foxconn. Melalui perusahaan baru, HMD Global Nokia mencoba kesempatan yang dulu disia-siakan untuk mengikuti arus pasar smartphone, bermain dengan sistem operasi Android.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: