Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Go Public, Pemilik Jaringan ATM Bersama Tawarkan Saham Hingga Rp1.250

Mau Go Public, Pemilik Jaringan ATM Bersama Tawarkan Saham Hingga Rp1.250 Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Artajasa Pembayaran Elektroniks yang merupakan perusahaan pengelola Jaringan ATM Bersama ini berencana melepas saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). 

Perseroan rencananya akan melepas sebanyak-banyaknya 437.505.800 lembar saham atau setara 20% dari jumlah modal yang disetor penuh perseroan. Dalam aksi ini, perseroan menawarkan sahamnya di kisaran Rp850-Rp1.250 per saham. Alhasil, perseroan diperkirakan bakal mengantongi dana segar hasil IPO sekitar Rp371,8 miliar Rp546,8 miliar.

Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena mengungkapkan jika pihaknya optimis saham yang ditawarkan perseroan tersebut akan diminati oleh para investor melihat prospek industri sistem pembayaran di Indonesia.

"Kami sebagai pelopor di industri sistem pembayaran melakukan rencana IPO ini sebagai strategi korporasi dalam mendukung implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)," ungkapnya di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Menurut Bayu, sekitar 60% dari dana hasil IPO akan dialokasikan perseroan untuk pembelian peralatan dan perlengkapan teknologl informasi. Sisanya, sebesar 40% lagi disediakan guna memperkuat modal kerja.

Cucu usaha dari PT Indosat Tbk (ISAT) ini menargetkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Maret 2018 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 23 dan 26 Maret 2018. Pencatatan saham di Bursa Efek indonesia (BEl) direncanakan pada 29 Maret 2018.

Dalam aksi ini perseroan pun telah menunjuk PT lndo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek dan PT CLSA Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek utama.

Sekadar informasi, pada 2016 perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 489,82 miliar. Sementara tahun 2014 pendapatan bersih perseroan hanya dari Rp409,72 miliar. Artinya, pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) perseroan sekitar 9,3%. Adapun, laba periode berjalan dari Rp121,75 miliar menjadi Rp156,87 miliar dengan CAGR 135%.

Bila dilihat, PT Indosat Tbk (ISAT) melalui anak usahanya PT Aplikasinusa Lintasarta mengenggam sekitar 55% saham Artajasa. Sementara Indosat memegang 72,36% saham Aplikasinusa Lintasarta.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: