Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blackberry Terpuruk karena Terlambat Berinovasi

Blackberry Terpuruk karena Terlambat Berinovasi Kredit Foto: Reuters/Mark Blinch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Blackberry terpuruk karena terlambat berinovasi dalam sistem yang digunakan. Sistem operasi terakhir yang digunakan perangkat ini adalah Blackberry 10 yang memang cukup menarik. Namun, penggunaannya sempat tertunda dan baru diluncurkan pada tahun 2013. Saat itu, pasar sudah dibanjiri dengan Android dan iPhone yang memang lebih menarik dan interaktif. 

Kendati ponsel Blackberry 10 mempunyai spesifikasi yang canggih dan model yang menawan, tetapi satu kekurangan fatal yang membuatnya tidak terlalu diminati adalah sedikitnya aplikasi yang ada di BB10. 

Untuk bangkit dari keterpurukan, Blackberry mencoba melakukan transformasi bisnis. Namun, perusahaan harus membisniskan lisensi dan desain ke perusahaan Cina TCL untuk mendesain, memproduksi, dan mempromosikan Blackberry. 

CEO baru Blackberry, John Chen, membeberkan beberapa strategi perusahaan yang diharapkan dapat menyelamatkan Blackberry dari kebangkrutan. Reformasi meliputi empat aera besar, yaitu devices, enterprise software, Blackberry Messenger, serta QNX dan machineto-machine

Dari sisi perangkat, BlackBerry telah menjalin kerja sama dengan pabrikan perakit smartphone Foxconn untuk memproduksi perangkat Blackberry yang canggih. Dari sisi enterprise, Chen telah mempersiapkan beberapa rencana. Strategi baru ini membuat BlackBerry membangun software keamanan dan produktivitas end-to-end yang baru untuk kebutuhan bisnis. 

Salah satu tantangan BlackBerry di area ini adalah beberapa perusahaan besar mulai meninggalkan layanannya, BlackBerry Enterprise Servers. Perusahaan akan kembali menyasar pemerintah, bank, pelayanan kesehatan, dan industri lain yang membutuhkan audit regulasi dan keamanan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: