Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Antusias Saksikan Cap Go Meh di Cirebon

Warga Antusias Saksikan Cap Go Meh di Cirebon Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Cirebon -

Sejumlah warga dari berbagai etnis dan kalangan menyaksikan kirab budaya Cap Go Meh 2569/2018 di Kota Cirebon, Jawa Barat, yang diharapkan bisa menjadi destinasi wisata berkelas dunia.

Acara tersebut digelar oleh kalangan etnis keturunan Tionghoa dalam rangka merayakan Imlek. Kirab Budaya Cap Go Meh diawali di Vihara Dewi Welas Asih, Kota Cirebon, yang juga sebagai penyelenggara kegiatan serupa setiap tahunnya.

"Ingin melihat atraksinya, karena setiap tahun pasti sangat seru dan ramai, terutama disekitar Vihara Dewi Welas Asih," tutur seorang warga, Heri di Cirebon, Jumat (2/3/2018).

Kirab budaya Cap Go Meh ditandai arak-arakan orang yang memanggul joli (tandu). Sebelum dimulai, dilakukan penghormatan oleh kelompok barongsai yang turut dalam arak-arakan. Tak ketinggalan, rentetan petasan dinyalakan di area dalam Vihara Dewi Welas Asih, sebanyak 16 joli selanjutnya dipanggul keluar dari dalam vihara untuk menyusuri jalanan Kota Cirebon.

Setiap joli berisi satu patung dewa yang dipanggul lebih dari empat orang. Heri mengatakan tertarik menyaksikan kirab budaya sebagai momentum langka yang hanya terjadi setahun sekali.

"Ingin melihat patung dewa yang jarang sekali diperlihatkan ke publik umum. Kan adanya di vihara saja," tuturnya.

Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik mengatakan Kota Cirebon akan memasukan kirab budaya Cap Go Meh dalam kalender wisata tahunan dan diharapkan bisa juga menjadi destinasi wisata berkelas dunia.

"Kami inginkan kirab budaya ini naik peringkat detinasi wisata berkelas dunia (world class destination)," pungkas Dedi.

Dedi juga mengapresiasi kirab budaya Cap Go Meh dan kegiatan itu akan dimasukan dalam kalender wisata Kota Cirebon. Kirab budaya Cap Go Meh Kota Cirebon bahkan disebutnya sebagai kebanggaan daerah, karenanya masyarakat dan pihak terkait lain harus menjaganya demi pelestarian budaya, bahkan melakukan ekspansi budaya. (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: