Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ke Istana, AHY Antar Undangan untuk Jokowi

Ke Istana, AHY Antar Undangan untuk Jokowi Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Agus Harimurti Yudhoyono menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan undangan Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul pada 10-11 Maret 2018.

"Saya memohon waktu bisa bertemu Bapak Presiden Jokowi untuk menyerahkan undangan Rapimnas Partai Demokrat yang akan diselenggarakan pada 10-11 Maret 2018 di Sentul. Kami berharap kehadiran beliau di tengah-tengah seluruh kader yang dihadirkan dalam rapimnas tersebut," kata Agus di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Agus sebagai Komandan Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 datang sendiri menemui Presiden Jokowi. 

"Tadi sudah diterima oleh Pak Jokowi. Beliau Insya Allah hadir pada tanggal 10, dan mudah-mudahan membawa kebaikan termasuk beliau sebagai pemimpin memiliki harapan sendiri, hal-hal yang penting untuk disampaikan kader Demokrat," ungkap Agus.

Hal itu sebagai kali kedua Agus menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Pertemuan pertama dilakukan pada 10 Agustus 2017. Saat itu, Presiden Joko Widodo ditemani oleh putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

"Tadi kami 'ngobrol' dengan cukup rileks, cair. Ada beberapa hal yang kami bicarakan, kami diskusikan dengan harapan yang baik untuk negeri ini, di tahun politik dan tahun depan apalagi. Kita berharap semua berjalan lancar, aman, demokratis, dan pada akhirnya membawa kebaikan untuk seluruh rakyat Indonesia," kata dia.

Namun, menurut Agus, pertemuan tersebut tidak secara spesifik membicarakan mengenai dukungan kepada Presiden Jokowi menjadi calon presiden maupun Agus sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2019.

"Tidak ada spesifik ke arah sana, tentunya semua itu sangat berpulang pada Presiden Jokowi. Kita tahu Presiden (Jokowi) jadi kandidat terkuat di Pilpres 2019, tapi tentu tidak semudah atau sesederhana yang dibayangkan untuk membangun koalisi atau dalam menentukan siapa yang menjadi pasangan, membutuhkan berbagai pertimbangan beliau. Kami tak bicara secara khusus ke arah sana," kata dia.

Agus yang pernah maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mengharapkan kondisi politik Indonesia pada tahun politik makin sehat, matang dan dapat mengedukasi seluruh warga.

"Jangan sampai terbelenggu politik praktis jangka pendek. Kita harus memahami demokrasi bukan tujuan akhir, tapi upaya untuk melahirkan gagasan," katanya.

Pada 23 Februari 2018, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Denpasar, Bali mengumumkan pencalonan Joko Widodo sebagai capres PDI Perjuangan dan meminta semua kader PDI Perjuangan siap memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019 dengan semua tenaga dan sumber daya.

Saat ini, sudah delapan parpol yang mendukung Jokowi maju sebagai capres pada pemilu 2019, yaitu PDI-P, Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, Perindo, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: