Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Minta Kaji Ulang Regulasi Syarat TKA di Sektor Migas

DPR Minta Kaji Ulang Regulasi Syarat TKA di Sektor Migas Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terkait adanya kebijakan pencabutan penghapusan Tenaga Kerja Asing (TKA) di sektor minyak dan gas, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta agar Pemerintah untuk segera mengkaji ulang.

Hal tersebut diutarakan langsung oleh Anggota Komisi VII DPR RI Rofi Munawar. Dirinya mengaku kecewa dengan dicabutnya Peraturan Menteri (Permen) No. 31/2013. Dirinya menjelaskan kebijakan tersebut sesungguhnya seakan menegasikan usaha Pemerintah untuk mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang lebih besar dalam sisi sumber daya manusia (SDM).

"Permen 31/2013 sangat jelas mengatur bagaimana mengatur syarat ketat untuk memperkerjakan TKA di bidang migas. Kalau dicabut, ini sama saja membiarkan memudahkan hadirnya pekerja asing dan menyingkirkan pekerja dalam negeri," ujar Rofi Munawar, Selasa (6/3/2018) di Jakarta.

Sebagaimana diketahui, Kementerian ESDM mencabut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 31 Tahun 2013 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing dan Pengembangan Tenaga Kerja Indonesia pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi. Dalihnya, penghapusan dilakukan guna mempermudah prosedur masuknya TKA ke Indonesia dan mendukung masuknya investasi.

Rofi kembali menjelaskan, sejatinya kebijakan memberi kemudahan kepada TKA secara garis besar berasal dari Kementerian Koordinator Perekonomian dengan alasan mendorong arus besar Investasi masuk. Pun dengan alasan yang sama, Kementerian ESDM memangkas regulasi terkait TKA, padahal kebijakan tersebut secara nyata hanya akan menyingkirkan pekerja lokal.

"Penghapusan regulasi pengetatan TKA di sektor migas merupakan bentuk proses liberalisasi sektor migas yang sangat mengkhawatirkan dan miskin pembelaan terhadap pekerja lokal," ucapnya.

Seharusnya, kata politisi PKS ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan mempersiapkan permen baru yang lebih memperketat syarat masuknya TKA. Daripada memangkas regulasi TKA, ada baiknya Pemerintah dalam mendorong investasi di sektor migas adalah dengan alih teknologi agar pada akhirnya berdampak positif bagi tenaga lokal yang bekerja di sektor tersebut.

"Yang saya cermati dari peraturan dan pemberitaan yang ada, Permen itu dicabut dan tidak ada penggantinya. Ini jelas membiarkan kehadiran TKA yang mengelola kekayaan alam yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat, termasuk kesempatan berkerja. Dan saya juga akan mengusulkan hal ini untuk dipertanyakan jika nanti ada pertemuan dengan Kementerian ESDM," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: