Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Islandia Tangkap Puluhan Orang Terkait Pencurian Cryptocurrency

Islandia Tangkap Puluhan Orang Terkait Pencurian Cryptocurrency Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Reykjavík -

Ratusan kasus pencurian cryptocurrency di Islandia telah menyebabkan serangkaian penangkapan di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung.

Associated Press melaporkan bahwa sebanyak 600 penambang bitcoin yang belum ditemukan dicuri selama empat insiden terpisah pada bulan Desember dan Januari.

Sebelas orang, termasuk seorang petugas keamanan, telah ditangkap sehubungan dengan penyelidikan atas apa yang disebut "Big Bitcoin Heist." Dua dari mereka yang ditangkap tetap ditahan setelah keputusan Pengadilan Tinggi Reykjanes, meskipun tidak jelas peran apa yang mereka duga dimainkan dalam aksi pencurian cryptocurrency.

Pejabat di Islandia dilaporkan mengatakan skema untuk mencuri mesin yang bernilai mendekati $2 juta, adalah yang terbesar dalam sejarah negara kepulauan tersebut. Komisioner polisi Olafur Kjartannson, yang bekerja di wilayah barat daya Reykjanes dimana dua dari pencurian tersebut terjadi, mengatakan bahwa mereka "dalam skala yang tidak terlihat sebelumnya."

"Semuanya menunjukkan bahwa ini adalah kejahatan yang sangat terorganisir," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Coindesk, Rabu (7/3/2018).

Islandia menawarkan ekosistem pertambangan bitcoin jangka panjang, berkat industri data center negara tersebut dan akses ke sumber energi panas bumi yang sangat mudah. Dalam beberapa hari terakhir, para politisi di sana dilaporkan mulai mengeksplorasi gagasan untuk melarang operasi penambangan di Islandia.

Perangkat keras penambangan itu akan menjadi target pencurian mungkin tidak mengejutkan, mengingat pertumbuhan harga cryptocurrency dalam beberapa bulan terakhir. Kejadian masa lalu termasuk pencurian 165 penambang dari penambang bitcoin BTCS di sebuah fasilitas di negara Bagian A.S. di Carolina Utara pada tahun 2016.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: