Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK Kumpul Bareng Pengusaha Bahas Pertanian Indonesia

JK Kumpul Bareng Pengusaha Bahas Pertanian Indonesia Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri sekaligus membuka Jakarta Food Security Summit 4 yang digelarĀ  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (8/3/2018).

Dari pantauan Warta Ekonomi, JK yang mengenakan batik ini tiba pukulĀ 09.30 WIB dengan didampingi beberapa menteri kabinet kerja di antaranya Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. Hadir pula para Ketua Umum Kadin Derah Tingkat I dan II.

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan, acara ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen pengusaha untuk mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sebagai aktor utama dalam pencapaian ketahanan pangan nasional.

"Kami lihat pemberdayaan petani hal penting dan krusial dalam pemerataan ekonomi di Indonesia. Upaya Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan mesti disokong oleh kesejahteraan petani yang baik pula," kata Rosan dalam pembukaannya.

Menurut dia, pertanian merupakan sektor yang paling tinggi dalam penyerapan tenaga kerja dengan jumlah sekitar 40 juta atau 31% dari total tenaga kerja di Indonesia. Oleh karena itu, sektor pertanian harus terus didorong dan dikembangkan karena pertumbuhan di sektor pertanian belum terlalu signifikan.

"Tapi dalam pertumbuhannya hanya 3% sampai 4% untuk petani, peternakan, dan perikanan," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Makanan dan Industri Perikanan Juan Permata Adoe mengatakan dukungan pendanaan kepada petani, peternak, dan nelayan perlu dilakukan.

Dukungan pendanaan yang berkesinambungan dijembatani melalui penerapan skema inovasi pembiayaan agar petani, peternak, dan nelayan dapat memperoleh akses permodalan dari lembaga bank maupun nonbank.

"Selain itu, untuk pengembangan komoditas pertanian diharapkan dapat dapat berlangsung berdasarkan klasterisasi dan zonasi," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: