Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop UKM Sosialisasikan Peningkatan Akses Pembiayaan KUMKM

Kemenkop UKM Sosialisasikan Peningkatan Akses Pembiayaan KUMKM Kredit Foto: Kemenkop UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam upaya meningkatkan akses pembiayaan bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) dan Wirausaha Pemula, Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk penyediaan sumber pembiayaan dan pemodalan usaha bagi KUMKM. Upaya tersebut disampaikan kepada masyarakat dalam Sosialisasi Peningkatan Akses Pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM, khususnya KSP/USP Koperasi dan KSPPS/USPPS Koperasi, di Tasikmalaya, Kamis (8/3/2018).

"Saat ini sudah ada tujuh koperasi yang telah menjadi penyalur program UMi dengan total dana yang sudah disalurkan sebesar Rp199,41 M kepada 58.785 UKM. Sedangkan untuk program KUR, baru ada dua koperasi sebagai penyalur, yaitu Kospin Jasa Pekalongan Jateng dan Koperasi Obor Mas Maumere NTT," kata Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati.

Sosialisasi untuk peningkatan akses pembiayaan ini, imbuhnya, terdapat beberapa poin penting terkait usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah oleh koperasi, yaitu erlunya ditingkatkan pemahaman masyarakat terhadap kelembagaan pengelola dan produk yang dikeluarkan, selain literasi keuangan bagi usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah.

Yuana juga mendorong kerja sama usaha antarkoperasi melalui koperasi sekunder untuk melaksanakan intermediasi keuangan melalui kegiatan polling of fund, financial assistant, dan technical assistant sehingga dapat memenuhi likuiditas koperasi anggotanya ketika dibutuhkan. 

"Khusus untuk pengembangan produk dan akad pembiayaan syariah Kementerian Koperasi dan UKM menekankan pelaksanaan kepatuhan Syariah dengan menerbitkan produk dan akad yang sesuai dengan fatwa DSN-MUI," harapnya.

Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya KSP/USP koperasi dan KSPPS/USPPS koperasi yang sehat, memiliki kinerja yang baik dan patuh peraturan perundangan yang berlaku sehingga dapat memperoleh kepercayaan anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa.

Acara yang dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya Safari Agustin ini juga dihadiri oleh Dirut Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kemenkeu Syahrir Ika, Kadiv Bisnis Planning and Development PT Bahana Ventura Hanif Muslim, sejumlah Asdep pada Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM, dan lain-lain. Acara juga dihadiri oleh KSP/USP Koperasi dan KSPPS/USPPS koperasi se-Kota/Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis, pendamping MEA, UMKM, serta asosiasi gerakan koperasi se-Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. 

Saat membuka acara, Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya Safari Agustin sangat merespons dan mendorong agar KSP/USP Koperasi dan KSPPS/USPPS Koperasi mampu menyalurkan progran pembiayaan ultra mikro (UMi) maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tujuan untuk mempercepat penyaluran kepada UMKM dan untuk mengatasi keterbatasan jaringan di pedesaan. 

"Kita harus menyikapi program ini dengan kesiapan dari lembaga koperasi khususnya dalam pembiayaan UMi maupun KUR sehingga dapat membangun koperasi yang sehat, kuat, dan mandiri," harap Safari. 

Saat ini di Kabupaten Tasikmalaya per 31 Des 2017 terdapat 756 koperasi, yang tersebar di 39 Kecamatan. Dari jumlah itu sebanyak 466 koperasi yang aktif dan yang tidak aktif sebanyak 290 koperasi. 

Safari menegaskan, Kabupaten Tasikmalaya mempunyai kehendak yang kuat dalam membangun koperasi sebagai lembaga ekonomi kerakyatan. Koperasi diharapkan mampu berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: