Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hingga Lebaran, Stok Beras di Sumut Aman

Hingga Lebaran, Stok Beras di Sumut Aman Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Medan -

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatera Utara, Benhur Ngkaimi mengatakan, hingga lebaran, stok beras di Sumut aman dengan kebutuhan berkisar 10.000 ton per bulan. Beras dibutuhkan paling banyak dari Kabupaten Deliserdang.

"Beras tak ada masalah, cukup dan aman hingga lebaran. Stok datang silih berganti," katanya, Jumat (9/3/2018).

Dikatakannya, beras yang di gudang Bulog saat ini untuk Rastra yang ditujukan kepada 630.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan untuk operasi pasar (OP).

"Sedangkan beras impor dari  India dan Thailand total 20.000 ton sudah masuk dan bongkar di Pelabuhan Belawan.

Proses bongkar beras memang agak lama karena banyaknya perlengkapan surat dari beberapa instansi seperti Balai Karantina Pertanian maupun Bea Cukai," ujarnya.

Dijelaskannya, beras impor merupakan titipan pemerintah untuk cadangan beras pemerintah. Dan 10.000 ton lagi sudah berada di gudang juga ada 10.000 lagi bongkar di Belawan. "Beras itu masih disimpan di gudang karena penyalurannya menunggu perintah dari pemerintah," katanya.          

Sedangkan Rastra, Benhur menyebut tahun 2018 ini sudah disalurkan ke 34 kabupaten/kota dan mulai tahun ini gratis diberikan kepada 630.000 KPM yang ditunjuk daerahnya masing-masing. Per KPM mendapat 10 kg. Setiap KPM 10.000, jadi tiap bulan Rastra disalurkan sebanyak 6.300 ton.

"Sedangkan kalau operasi pasar (OP) beras sejak November 2017 hingga sekarang sudah didistribusikan sebanyak 14.000 ton, paling banyak di Medan.  Harga eceran tertinggi (HET) beras medium ditetapkan pemerintah Rp9.850 per kg," ujarnya.

Selama ini, untuk menstabilkan harga beras hanya OP berkisar 10-20 persen saja dari kebutuhan pasar. Idealnya, kebutuhan pasar diperoleh dari petani 70-80 persen.

"Kalau intervensi tak begitu besar. Kalau besar, namanya bukan OP lagi," katanya.

Sementara itu, penyerapan beras petani selama tahun 2018 (dua bulan lebih) mencapai 800 ton, paling besar dalam 10 tahun terakhir. Biasanya, paling banyak dalam setahun 500 kg. Harga beli yang ditetapkan pemerintah Rp7.300 per kg, tapi Bulog membelinya fleksibel dari Rp8.600 per kg-Rp8.700 per kg. Beras komersial diatas Rp10.000.

"Bulog targetkan penyerapan beras petani 20.000 ton," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: