Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasokan BBM ke Kalsel Belum Normal

Pasokan BBM ke Kalsel Belum Normal Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Banjarmasin -

Pelayanan dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, terutama jenis solar pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Selatan diduga belum normal.

Pantauan DI Kalimantan Selatan, belum normalnya pelayanan dan pasokan solar bersubsidi di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut sejak berbulan-bulan lalu hingga kini.

Belum normalnya pelayanan dan pasokan solar bersubsidi itu terkadang masih terlihat panjang antrean truk atau mobil pengguna jenis BBM tersebut pada beberapa SPBU, baik yang bekerja sama dengan Pertamina maupun pengelolaan swasta murni.

Sebagai contoh antrean panjang kendaraan bermotor/truk dalam bentuk seperti melingkar untuk mendapatkan solar bersubsidi pada SPBU Jalan A Yani km26 Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

Sebab kalau antrean panjang tidak bentuk seperti melingkar, mobil-mobil tersebut bisa melubar hingga tepi jalan raya dan berdampak kekuranglancaran arus lalu lintas jalanan umum, apalagi Jalan A Yani padat arus lalu lintas.

Selain itu, pada SPBU milik swasta di Jalan Trikora (tidak jauh dari Masjid Agung Al Munawarah) Banjarbaru juga terjadi antrean panjang untuk mendapatkan solar, sehingga deretan mobil sampai tepai jalan.

Namun deretan truk/mobil yang mengantre itu tidak mengganggu kelancaran lalu lintas, karena selain jalan agak lebar, juga kepadatan arus lalu lintas kurang sepadat di Jalan A Yani.

Begitu pula jenis BBM lain seperti Premium, Fartalete dan Partamax terkadang kosong di SPBU, sehingga para sopir atau pemilik kendaraan bermotor yang menggunakan jenis BBM tersebut terpaksa harus ekstra hati-hati dalam persediaan.

Sebagaimana penuturan salah seorang sopir taksi angkutan umum jurusan Banjarmasin - Gambut Kabupaten Banjar (Jalan A Yani Km14) terpaksa kesana kemari mencari SPBU yang ada persediaan premiumnya.

"Di luaran atau pedagang kaki lima (PKL) memang ada jualan bensin (premium), tetapi harga sedikit naik dari SPBU. Sedangkan kami hasil menaksi tidak seberapa," tutur sopir tersebut.

Sementara ketika dimintai keterangan, di antara operator dari beberapa SPBU tersebut membenarkan ketidaknormalan pasokan BBM bersubsidi jenis premium dan solar, sehingga pelayanan juga terkadang ada dan tidak.

"Tetapi kekurangnormalan pasokan atau pelanayanan BBM pada SPBU tampaknya hanya karena keterlambatan pengiriman atau kedatangan kapal," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: