Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini 3 Pemenang Kompetisi Film Dokumenter 'Buka Mata Buka Cerita'

Ini 3 Pemenang Kompetisi Film Dokumenter 'Buka Mata Buka Cerita' Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seusai menunjukkan karya cerita dan foto di hadapan penilai, keluar tiga nama pemenang dalam kompetisi film dokumenter "Buka Mata, Buka Cerita". Mereka dinyatakan berhasil dari enam finalis lainnya karena menyuguhkan dokumenter yang syarat dengan keunikan, sensitivitas, dan realita yang ada.

Adalah film Yang Berdiri Sejak Lama karya Ghafara Difa Harashta dinyatakan sebagai juara pertama. Kemudian juara kedua diraih Yudhistira Tegar Hermawan lewat film Di Bawah Fly Over. Lalu, Pohaci karya Sri Sulistiyani menyabet juara ketiga. Ketiga co-directors tersebut mendapatkan piagam serta hadiah berupa uang tunai.

Film dokumenter ini dihelat oleh perusahaan lokal Insto yang berada di bawah naungan Combiphar dengan menggandeng sutradara ternama Nia Dinata. Sebelumnya, ada 1.000 peserta yang terdaftar dalam ajang tersebut, yang kemudian diseleksi menjadi 20 peserta. 

Film mini dokumenter Buka Mata, Buka Cerita ditayangkan perdana di XXI Lounge Plaza Senayan pada hari ini dan dihadiri oleh VP Consumer Healthcare & Wellness and International Operations PT Combiphar Weitarsa Hendarto, Sutradara Film Indonesia Senior Nia Dinata, dan aktor film Dion Wiyoko.

Pada kesempatan tersebut, Weitarsa Hendarto menyampaikan, Insto sudah hadir selama lebih dari 30 tahun di Indonesia dan telah menjadi brand terpercaya untuk solusi iritasi mata ringan.

"Sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam mendukung industri kreatif, kegiatan 'Buka Mata, Buka Cerita' merupakan inisiatif Insto kepada anak muda untuk secara jernih melihat, merekam, dan 'membuka mata' terhadap berbagai peristiwa di kehidupan mereka sehari-hari melalui teknik dasar pembuatan film mini dokumenter yang baik bersama Nia Dinata sebagai salah satu Sutradara Film terbaik Indonesia," terangnya.

Sembilan co-directors terpilih berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Solo, Pontianak, Yogyakarta, Subang, Bandung, Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan sebagainya, mengangkat sembilan cerita dengan tema dan latar belakang yang beragam. Keseluruhan cerita tersebut kemudian diangkat menjadi film Buka Mata, Buka Cerita.  

"Saya sangat antusias atas kesempatan kerja sama yang diberikan Insto untuk terlibat dalam project ini. Konsep dari project pembuatan film mini dokumenter ini adalah mengajak anak-anak muda untuk secara jujur dan kritis menyampaikan apa yang terjadi di sekitar mereka dan apa yang mereka alami dari sudut pandang mata mereka masing-masing," kata Nia Dinata.

Dion Wiyoko yang mendukung proyek ini menyampaikan, kegiatan proyek film ini begitu inspiratif. "Sepuluh tahun yang lalu saat saya memulai karier, saya tidak memiliki kesempatan seperti ke sembilan peserta ini. Saya mengapresiasi Insto karena telah memberikan kesempatan yang baik bagi anak muda untuk menuangkan kreativitasnya untuk menyampaikan pesan positif kepada masyarakat sesuai dengan tujuan dari kampanye Buka Mata Buka Cerita ini," ucapnya. 

Proses seleksi peserta "Buka Mata, Buka Cerita" dimulai sejak Oktober 2017 hingga Februari 2018. Hampir 1.000 cerita dan foto telah dikirimkan peserta.

Seluruh peserta mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop selama satu hari bersama Nia Dinata tentang teknik dasar pembuatan film mini dokumenter menggunakan Snapchat Spectacles. Di hari yang sama, Insto dan Nia Dinata kemudian memilih sembilan finalis sebagai co-director untuk berkolaborasi dengan Nia Dinata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: