Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penerimaan Pajak Ciptakan Rekor Pertumbuhan Tertinggi

Penerimaan Pajak Ciptakan Rekor Pertumbuhan Tertinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hingga akhir Februari 2018, Pendapatan dan Belanja Negara 2018 mengalami pertumbuhan 17,1%, lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2017 sebesar 9,4%. Untuk periode Januari-Februari, kinerja pertumbuhan penerimaan pajak ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2015 sehingga menciptakan rekor baru pertumbuhan tertinggi selama empat tahun terakhir.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Senin (12/3/2018), Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 mengalami perbaikan bila dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Perbaikan pertumbuhan Pendapatan Negara tersebut terjadi di semua komponen penerimaan negara, yaitu Penerimaan Pajak, Kepabeanan dan Cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Realisasi penerimaan pajak periode Januari-Februari 2018 tercatat sebesar Rp153,4 triliun (10,77% dari APBN 2018) secara year on year (tumbuh 14,81% jika tidak memperhitungkan penerimaan uang tebusan tax amnesty tahun 2017). Kondisi tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan penerimaan pajak periode yang sama tahun 2017 sebesar 8,60% (atau 7,33% tanpa tax amnesty). 

Pertumbuhan positif tersebut disumbang oleh pertumbuhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas yang tumbuh masing-masing sebesar 18,02% dan 12,27%. Tren positif ini melanjutkan pertumbuhan positif yang berhasil dicapai pada bulan Januari 2018. 

Pertumbuhan penerimaan pajak yang positif tersebut ditopang oleh hampir seluruh jenis pajak utama yang tumbuh double-digit, yaitu PPN impor tumbuh 24,50%, PPh Pasal 21 tumbuh 17,15%, PPN Dalam Negeri tumbuh 16,15%, PPh Final tumbuh 12,64%, PPh Orang Pribadi tumbuh 10,58%, dan PPh Badan tumbuh 7,74%. Hal ini memberikan sinyal positif adanya perbaikan aktivitas ekonomi dari perspektif penerimaan pajak. 

Kinerja positif tersebut juga tercermin dari penerimaan sektor usaha utama, seperti perdagangan dan industri pengolahan yang tumbuh signifikan, masing-masing sebesar 33,56% dan 13,25%. Kinerja positif kedua sektor utama ini tidak lepas dari masih tingginya aktivitas impor di awal tahun 2018, sejalan dengan data pertumbuhan nilai impor di bulan Januari 2018 yang mencapai 26,44%. 

Di sisi lain, pertumbuhan devisa impor tercapai sebesar 26,36% yang didominasi peningkatan devisa impor kelompok komoditas bahan baku/barang penolong serta barang modal yang tumbuh positif 28,45% dan 25,53%, kemudian diikuti barang konsumsi sebesar 19,10%. Capaian ini mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh dengan baik, dari sisi produksi maupun konsumsi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: