Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tidak Ingin Jadi Korban Skimming ATM? Terapkan 7 Tips Berikut

Tidak Ingin Jadi Korban Skimming ATM? Terapkan 7 Tips Berikut Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, untuk menarik simpanan di bank, masyarakat tidak perlu mengantre lama demi mengambil uang melalui teller. Sejak hadirnya mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pada tahun 80-an di Indonesia, masyarakat dimudahkan sehingga dapat menarik uang simpanan melalui mesin ATM kapanpun dengan jumlah berapapun. 

Sayangnya, kemudahan bertransaksi melalui ATM patut diwaspadai. Baru-baru ini, publik dibuat gempar oleh kasus raibnya tabungan 16 nasabah BRI Unit Ngadiluwih, Kediri dengan jumlah Rp500 ribu hingga Rp1 juta serta hilangnya Rp39,5 juta tabungan milik TKI asal Blitar, Lukas, pada Senin (12/3/2018). Ada dugaan bahwa raibnya tabungan mereka akibat praktik pembobolan ATM melalui skimming

Pihak bank sudah tentu berkewajiban meningkatkan sistem keamanan agar praktik skimming tidak terulang lagi. Sebagai nasabah, agar tidak menjadi korban dari praktik skimming, Anda dapat menerapkan 7 tips aman bertransaksi melalui ATM berikut ini.

1. Hindari Mesin ATM yang Lokasinya Sepi

Seperti yang kita ketahui, banyak kasus kejahatan biasanya terjadi di tempat-tempat sepi. Di tempat sepi, pelaku kejahatan memiliki peluang tinggi untuk melancarkan aksinya, misalnya melalui hipnotis. Nah, jika area mesin ATM terdapat orang-orang mencurigakan, kira-kira bukan nasabah, sebaiknya Anda mencari tempat lain.

Terlebih lagi, jika tidak ada petugas keamanan di area mesin ATM yang sepi tersebut, pelaku kejahatan skimming dapat leluasa melancarkan aksinya memasang alat skimming untuk memindai data yang terdapat pada pita magnetik kartu ATM.

2. Periksa Slot Kartu ATM

Skimmer atau alat penyalin data ditempelkan di depan lubang tempat memasukkan kartu ATM. Alat tambahan ini bisa mengelabui pengguna bila tidak berhati-hati. Maka dari itu, sebelum memasukkan kartu, periksa terlebih dahulu apakah ada bekas tempelan, lem, atau hal mencurigakan pada lubang untuk memasukkan kartu.

Bisa saja, penjahat telah menempelkan alat skimmer. Bila memungkinkan, pilihlah menggunakan ATM yang telah dipasang anti-skimmer yang biasanya berwarna hijau atau bening pada lubang ATM. Alat ini bisa mencegah dipasangnya skimmer.

3. Tutupi Area Keyboard saat Memasukkan Nomor PIN

Untuk mendapatkan nomor PIN nasabah, kamera pengintai digunakan untuk mengintip sedangkan Anda mungkin tidak menyadari keberadaannya. Untuk memastikan keamanan nomor PIN, tutupi dengan tangan yang tidak digunakan untuk menekan tombol agar seandainya ada kamera, tidak dapat mengambil gambar saat Anda memasukkan nomor PIN. Beberapa ATM telah memasang penutup di samping kiri dan kanan keyboard.

4. Buat PIN yang Tidak Mudah Ditebak 

Nomor PIN berupa tanggal lahir, tanggal pernikahan, atau tanggal lahir pasangan merupakan angka yang mudah ditebak. Buatlah PIN yang lebih sulit ditebak. Namun, karena PIN Anda berupa angka yang acak dan sulit, lalu Anda mungkin menuliskan PIN di kertas atau tempat yang dapat dilihat orang lain. Sebaiknya, jangan lakukan itu. Jangan memberitahukan PIN kepada sembarang orang, apalagi jika ada orang menawarkan bantuan saat Anda mengalami kesulitan di mesin ATM.

5. Ganti Nomor PIN secara Periodik

Kebanyakan orang mungkin malas untuk melakukan hal ini karena mengubah PIN berarti harus mengingat nomor baru. Namun, tidak ada salahnya Anda melakukan ini demi keamanan tabungan Anda. Sebaiknya, gantilah secara berkala nomor PIN Anda.

6. Jangan Percaya pada Orang yang Tidak Dikenal

Salah satu modus kejahatan di ATM adalah dengan berpura-pura menjadi pegawai bank, Mereka membuat mesin rusak sehingga kartu tertelan, kemudian meminta menghubungi nomor yang ditempel pada mesin ATM dan saat kita sedang lengah, kartu dalam mesin ATM akan diambil. Sedangkan untuk PIN, mungkin mereka melihat saat kita bertransaksi atau mereka pura-pura membantu dengan menanyakan nomor PIN.

Bila terjadi kesulitan dalam bertransaksi, sebaiknya Anda meminta tolong pada petugas keamanan. Jangan terlalu percaya pada orang asing.

7. Hindari Bertransaksi Sembarangan

Kartu ATM seringkali bisa digunakan sebagai kartu debit untuk berbelanja di berbagai tempat. Pastikan Anda menggunakan kartu debit hanya di tempat-tempat yang dapat dipercaya. Jika petugas menggesek kartu pada mesin yang tidak resmi, segera tanya dan berhati-hati. Apalagi, bila dilakukan di tempat yang tersembunyi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: