Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reliance: Gerak Saham Domestik Kental Terpengaruh Rumor

Reliance: Gerak Saham Domestik Kental Terpengaruh Rumor Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) mengatakan pergerakan harga saham domestik banyak dipicu oleh rumor yang diinisiasi oleh market maker. Padahal, beberapa faktor yang seharusnya dapat mempengaruhi pergerakan saham adalah sentimen teknikal maupun fundamental.

Corporate Secretary Reliance Sekuritas Indonesia Erry Hidayat mengatakan rumor muncul melalui saluran pemberitaan yang dilakukan oleh market maker. Hal itu dilakukan secara sengaja untuk melambungkan harga saham tertentu.

Praktik tersebut kerap dikenal dengan 'goreng saham'. Ketika harga saham berada pada harga terendah, market maker 'menampungnya' untuk kemudian dikerek ke level yang dikehendaki. Bahkan, lanjutnya, banyak pihak yang mengatakan bahwa bursa saham Indonesia masih digerakkan oleh rumor.

"Itu benar. Bursa kita bukan by fundamental atau by technical. Rumor-rumor itu sebenarnya agak tricky meski informasinya benar," katanya di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Meski begitu, praktik menggelembungkan rumor tersebut tidak bisa disalahkan. Erry menjelaskan setiap investor saham harus berupaya memahami informasi dan mengetahui fundamental emiten maupun kondisi ekonomi di dalam negeri.

"Jadi, harus pegang teknikalnya seperti pergerakan sahamnya. Dan fundamentalnya terkait kondisi industrinya, perusahaan, keuangan perusahaan, dan perekonomian negara," ucap Erry.

Associate Head of Research RELI Lanjar Nafi menambahkan pergerakan saham di bursa domestik masih kental dipengaruhi rumor. Hal itu menunjukkan bahwa bursa saham masih belum efisien.

Dia menambahkan, belum efisiennya bursa saham domestik juga tercermin dari bocornya informasi emiten ke pasar. Lanjar mencontohkan, laporan positif terkait keuangan emiten akan didahului kenaikan harga saham pada sepekan sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: