Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Ridwan-Uu Evaluasi Hasil Survei Pilgub Jabar

Tim Ridwan-Uu Evaluasi Hasil Survei Pilgub Jabar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Menilik hasil survei dari Litbang Kompas, Tim Pemenangan RINDU atau Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul harus melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah strategis untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 dalam Pilkada Jabar 2018.  

Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini menyebutkan elektabilitas pasangan Rindu sebesar  39,9 persen. Sementara elektabilitas pesaingnya, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebesar 42,8 persen suara. Disusul pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) meraih 7,8 persen dan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) menggaet 3,1 persen. Adapun 6,4 persen responden tidak menjawab atau rahasia.

Ketua Tim Pemenangan RINDU Saan Mustopa mengatakan hasil survei itu harus dijadikan peyemangat bagi tim RINDU untuk bekerja lebih keras lagi dan meningkatkan soliditas. Mesin partai pengusung RINDU juga harus bekerja lebih maksimal. 

“Sebab partai punya struktur sampai di tingkat bawah,” ujar Saan kepada wartawan di Bandung, Kamis (15/3/2018).

Saan menjelaskan kekuatan RINDU ada di perkotaan dan kaum milenial yang sudah digarap oleh Kang Emil. Tapi, pasangan RINDU belum berhasil menguasai pemilih tradisional di pedesaan. Untuk itu, tantangannya adalah bagaimana RINDU mampu menguasai pemilih tradisional di pedesaan. 

“Peran Kang Uu harus dimaksimalkan untuk meraih dukungan pemilih di pedesaan,” ujar Saan.

Dia juga merekomendasikan ke depan, model kampanye RINDU harus lebih masif, terstruktur dan mendekatkan paslon ke pemilih. “Misalnya struktur partai dan konstituen diajak ngobrol dan menginap di rumah tokoh atau warga. Dampaknya pasti rame ketika tahu ada Kang Emil nginap di rumah warga  di desa itu,” ungkap dia. 

Senada dengan Saan,  Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Firman Manan menambahkan,  tim RINDU harus dapat memanfaatkan sisa kampanye 3 bulan ini untuk menggenjot mesin partai dan relawan untuk bekerja lebih keras lagi.  

“Rekomendasinya adalah maksimalkan ektabilitas Kang Uu di pemilih tradisional di pedesaan. Kedua maksimalkan penggarapan pemilih di  Pantura dan daerah-daerah tak bertuan seperti megapolitan (Bogor Depok, Bekasi kota dan Kabupaten) karena di sana pertarungannya sangat ketat,” kata Firman. 

Firman juga merekomendasikan agar mesin partai pengusung bekerja berdasarkan kekuatan konstituennya.  PKB misalnya harus bekerja maksimal menggaet pemilih di wilayah Pantura. PPP di priangan timur dan barat, sedangkan Nasdem dan Hanura di wilayah Bandung Raya. 

Sementara itu, Menanggapi hasil survei tersebut, Ridwan Kamil (Emil) menyatakan, RINDU dan timnya akan menjadikan hasil survei itu sebagai pengingat untuk terus berkonsolidasi, dengan partai koalisi pengusung dan relawan. 

Diakui Emil, sejak pra penetapan hingga sekarang, dia belum melakukan sosialisasi di Bandung, tapi lebih banyak blusukan ke daerah. “Pergerakan RINDU tidak hanya di Bandung Raya, karena kami harus bergerak ke semua lini daerah di Jabar untuk sosialisasikan program-progam RINDU,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: