Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar Digdaya, Apa Kabar Utang Indonesia?

Dolar Digdaya, Apa Kabar Utang Indonesia? Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menyatakan belum mengkhawatirkan dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap besaran nilai utang luar negeri meskipun gejolak mata uang diperkirakan masih akan membayangi di sisa tahun.

Direktur Strategi dan Portfolio Utang Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Schneider Siahaan di Jakarta, Kamis, mengatakan depresiasi rupiah hanya mempengaruhi utang valuta asing (valas) yang jatuh tempo tahun ini. Utang Pemerintah yang jatuh tempo pada 2018 sebesar Rp390 triliun.

"Kurs di APBN kan Rp13.400 rata-ratanya, kan enggak dikenakan di seluruh utang. Berapa yang jatuh tempo saja," ujarnya.

Sementara itu total keseluruhan utang pemerintah hingga akhir Februari 2018 sebesar Rp4.034,8 triliun.

Dalam asumsi makro APBN 2018, pemerintah mematok nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 13.400 per dolar AS. Sementara kurs rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa hari ini berada di level Rp 13.700, bahkan nyaris menyentuh Rp13.800 per dolar AS. Volatilitas nilai tukar sejak 1 Januari hingga 1 Maret 2018, menurut data BI, mencapai 8,3 persen.

"Kurs Rp 13.700an, penyesuaian posisi pelaku pasar dan diharapkan ke depan lebih stabil," ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: