Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkomtelstra Ungkap 5 Poin Peluang Penetrasi Asuransi

Telkomtelstra Ungkap 5 Poin Peluang Penetrasi Asuransi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki era disruptif tanpa disadari telah mengubah cara hidup kita, bahkan mengganti sistem yang ada. Seiring dengan perubahan tersebut, di sektor jasa keuangan khususnya asuransi bisa memacu munculnya cara-cara baru dan menghasilkan inovasi-inovasi baru.

Perusahaan penyedia layanan managed solutions Telkomtestra mengungkapkan ada lima poin peluang serta tantangan untuk mempercepat penetrasi asuransi di Tanah Air. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Chief Product and Synergy Officer Telkomtelstra Agus F Abdillah.

Pertama, customer engagement atau menciptakan kepuasan konsumen. "Kebutuhan pengguna harus dipenuhi," ujar Agus dalam diskusi yang dihelat Warta Ekonomi yang bertajuk "Masa Depan Penetrasi Digitalisasi Perasuransian" di Crowne Plaza Hotel, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Kedua, thing engagement. Hal ini bisa dikatakan perhatian terhadap barang mengingat device mobile kian banyak. "Contoh benda-benda, sensor-sensor yang sudah ada berkaitan juga dengan perkembangan startup saat ini yang sudah bisa mendeteksi wabah penyakit, di situ lebih banyak klaim. Itu bisa menjadi masukan ekositem asuransi," terangnya.

Ketiga, employee empowerment atau pemberdayaan karyawan. "Di internal sendiri, dalam operasional perusahaan bagaimana semuanya meng-empowerment employee-nya sehingga dia bisa lebih bekerja efisien dan cepat untuk melayani nasabah atau pelanggan," ungkapnya.

Keempat, partner engagement. Agus menjelaskan bahwa perusahaan asuransi tidak bisa berdiri sendiri. Kerja sama ini bisa menggandeng pihak rumah sakit, industri perbankan ataupun dunia pendidikan. "Partner ini bisa masuk ke digital platform di dalam perusahaan," imbuhnya.

Kelima, data analytics. Menurut Agus, dari keempat poin yang ada, data analytics-lah yang begitu penting. Faktor tersebut bisa melakukan personalisasi pelayanan lebih cepat. Harga lebih rendah justru yang lebih dituntut saat ini.

"Digital analytics posisi di mana saja sudah ter-record. Nah, itu sangat powerful. Jantungnya itu analytics," tuturnya.

Agus menilai jika ada perusahaan asuransi yang saat ini belum mempunyai teknologi yang mendukung atau nonplatform menuju ke arah digitalisasi itu sangat sulit.

"Tantangannya dari IT-nya. Jadi, server-nya masih dipelihara sendiri, aplikasinya dibuat sendiri sehingga yang memelihara programmer menjadi mahal dan untuk mengubah sangat sulit. Mau upgrade juga susah," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: