Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasdem: Kalau Ganjar Raih 80 Persen Suara, Itu Biasa

Nasdem: Kalau Ganjar Raih 80 Persen Suara, Itu Biasa Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Semarang -

Partai Nasional Demokrat (Nasdem) berjanji bakal membawa calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Taj Yasin meraih kemenangan telak dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018.

"Kalau Ganjar hanya meraih 80 persen suara, itu kemenangan biasa saja. Nasdem ingin Ganjar menang telak di Jateng," kata politikus Partai Nasdem Saur Hutabarat ketika bersama pengurus DPP dan DPW Partai Nasdem Jateng berdialog dengan pekerja media di Semarang, Kamis (16/3/2018). 

Saur yang juga Ketua Mahkamah Partai Nasdem tersebut menegaskan sejak dulu Jawa Tengah memang "merah" sehingga dengan tambahan dukungan partai-partai di luar PDIP, Ganjar-Yasin hampir dipastikan bakal memenangi pilgub.

"Orang Jawa Tengah itu dibelah bagian mana saja ya tetap merah (nasionalis). Apalagi sekarang Ganjar berpasangan dengan Taj Yasin yang merupakan representasi umat Islam," kata Saur yang juga Ketua Dewan Redaksi Media Indonesia. 

Tesis Indonesianis Clifford Geertz tentang santri, abangan, dan priyayi, menurut Saur, hingga kini masih relevan, namun sesungguhnya yang terjadi saat ini adalah politik identitas.

Survei Kompas sebelumnya menyebutkan elektabiltas Ganjar-Yasin 79 persen, Sudirman Said-Ida Fauziyah 11,8 persen, sedangkan 9,2 persen belum menentukan pilihannya.

Rerie Moerdijat, anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem dalam kesempatan sama menyatakan saat ini pihaknya memang melakukan konsolidasi untuk memenangkan calon yang didukung dalam pilkada.

Nasdem, katanya, memiliki modal suara lumayan banyak di Jateng, sekitar 1,1 juta suara pada Pemilu 2014 dengan menempatkan lima anggota DPR RI dan empat anggota DPRD Jateng.

"Kami dengan PDIP solid mendukung Ganjar kendati dalam sejumlah pilkada, calon yang kami usung berbeda dengan PDIP. Akan tetapi, itu dinamika politik biasa," kata Rerie.

Ia mengungkapkan berdasarkan suveri internal partai, pada sejumlah pilkada sebelumnya di Jateng ditemukan tingginya kasus politik uang, angkanya bisa mencapai 60 hingga 70 persen dari pemilih yang terlibat politik transaksional tersebut.

Namun, dalam Pilgub Jateng 2018 pihaknya belum melihat ada gejala tersebut. "Kalau pun ada, bisa jadi uangnya diterima, namun pilihannya tetap sesuai dengan hati nuraninya," katanya.

Ketua DPW Partai Nasdem Jateng Setyo Muharso menambahkan dalam Pilgub Jateng yang digelar pada 27 Juni 2018 itu pihaknya bakal mengerahkan sekitar 200.000 saksi terlatih. Pilgub tersebut juga bakal jadi pijakan Nasdem untuk memperpsiapkan Pemilu dan Pilpres 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: