Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -
Terkait Litbang Kompas yang mempublikasikan hasil survei elektabilitas Pilgub jabar 2018 di Harian Kompas, Rabu 14 Maret 2018 pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memimpin elektabilitas 42,8 persen.
Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menanggapi hasil survei sebagai cambuk untuk terus meningkatkan elektabilitas dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018.
"Hasil survei bukan hasil final. Semua masih dinamis dalam sisa 3 bulan masa kampanye," ujar Adi Nugroho, juru bicara tim Deddy-Dedi saat dihubungi lewat telepon, Kamis (15/3/2018).
Lebih lanjut Adi menambahkan, yang terpenting adalah terus bekerja keras mendatangi masyarakat secara aktif di seluruh Kota/Kabupaten selama masa kampanye berlangsung karena ketatnya persaingan.
"Ibarat kompetisi masuk perguruan tinggi favorit, biasanya para siswa menerapkan pola belajar super intensif dalam waktu singkat, begitu juga dengan pasangan Deddy Mizwar-Deddy Mulyadi," ungkapnya.
Adi juga menjelaskan bahwa agenda turun langsung ke daerah bukan intensif lagi, tapi super intensif. Kata kuncinya konsistensi dan disiplin dalam paket super intensif ini, tidak ada waktu untuk santai-santai agar tercapai kemenangan pada akhirnya nanti.
"Alhamdulilah semua sudah terjadwal. Keduanya juga sangat semangat dalam aktivitas tersebut, Demikian juga dengan semua elemen mesin pendukung baik partai maupun simpul-simpul relawan" tambahnya.
Ditanya terkait cara meningkatkan elektabilitas. Adi mengungkapkan, belum semua pola kampanye dilakukan, pola yang diterapkan akan terus dievaluasi secara berkala dan akan terus dimaksimalkan.
"Hasil survey dirilis pada awal kampanye, masih ada jangka waktu 3 bulan untuk meningkatkan elektabilitas. Masih banyak pola kampanye yang belum dilakukan, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berbagi tugas untuk kampanye dari perkotaan sampai pelosok desa." tandasnya.
Sementara terkait kampanye hitam, Adi mengatakan dari awal Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sudah berkomitmen menjaga stabilitas kamtibmas pilgub 2018.
"Saya yakin semua paslon melakukan hal yang sama demi menjaga kamtibmas pilgub Jabar," pungkasnya.
Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menanggapi hasil survei sebagai cambuk untuk terus meningkatkan elektabilitas dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018.
"Hasil survei bukan hasil final. Semua masih dinamis dalam sisa 3 bulan masa kampanye," ujar Adi Nugroho, juru bicara tim Deddy-Dedi saat dihubungi lewat telepon, Kamis (15/3/2018).
Lebih lanjut Adi menambahkan, yang terpenting adalah terus bekerja keras mendatangi masyarakat secara aktif di seluruh Kota/Kabupaten selama masa kampanye berlangsung karena ketatnya persaingan.
"Ibarat kompetisi masuk perguruan tinggi favorit, biasanya para siswa menerapkan pola belajar super intensif dalam waktu singkat, begitu juga dengan pasangan Deddy Mizwar-Deddy Mulyadi," ungkapnya.
Adi juga menjelaskan bahwa agenda turun langsung ke daerah bukan intensif lagi, tapi super intensif. Kata kuncinya konsistensi dan disiplin dalam paket super intensif ini, tidak ada waktu untuk santai-santai agar tercapai kemenangan pada akhirnya nanti.
"Alhamdulilah semua sudah terjadwal. Keduanya juga sangat semangat dalam aktivitas tersebut, Demikian juga dengan semua elemen mesin pendukung baik partai maupun simpul-simpul relawan" tambahnya.
Ditanya terkait cara meningkatkan elektabilitas. Adi mengungkapkan, belum semua pola kampanye dilakukan, pola yang diterapkan akan terus dievaluasi secara berkala dan akan terus dimaksimalkan.
"Hasil survey dirilis pada awal kampanye, masih ada jangka waktu 3 bulan untuk meningkatkan elektabilitas. Masih banyak pola kampanye yang belum dilakukan, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berbagi tugas untuk kampanye dari perkotaan sampai pelosok desa." tandasnya.
Sementara terkait kampanye hitam, Adi mengatakan dari awal Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sudah berkomitmen menjaga stabilitas kamtibmas pilgub 2018.
"Saya yakin semua paslon melakukan hal yang sama demi menjaga kamtibmas pilgub Jabar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
