Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tata Motors Tak Tutup Peluang Kembali Jual Mobil Penumpang

Tata Motors Tak Tutup Peluang Kembali Jual Mobil Penumpang Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Corporate Communication Head Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Kiki Fajar, mengungkapkan Tata Motors tidak menutup kemungkinan untuk kembali menjual mobil penumpang, seperti saat kemunculannya di Indonesia. Kendati demikian, untuk sekarang pihaknya berfokus pada segmen mobil niaga sembari menunggu hasil kajian atau studi. 
 
Tata Motors diketahui hadir di Indonesia sejak 2012. Mulanya, perusahaan global asal India itu bermain pada segmen mobil penumpang. Secara resmi, Tata Motors meluncurkan beberapa varian mobil penumpang pada 2013. Di antaranya yakni Safari Storme berbentuk SUV, MPV Aria, dan city car Vista. Belakangan, terhitung 2015, Tata Motors beralih ke segmen mobil niaga hingga sekarang.
 
"Tata Motors tidak menutup diri (untuk kembali menjual mobil penumpang), kita masih studi soal itu," kata Fajar, di sela Tata Truck Media Workshop, di Kota Makassar, Kamis, (16/3/2018).
 
Mobil penumpang dengan berbagai varian ala Tata Motors diketahui laku keras di negara asalnya. Minat terhadap mobil penumpang ala Tata Motors pun menjalar hingga ke Indonesia mengingat harganya yang terjangkau. Kendati demikian, manajemen Tata Motors tidak mau buru-buru dan memilih memperkuat posisi, khususnya di segmen mobil niaga. 
 
"Memang awalnya Tata Motors di Indonesia bermain di passenger car (mobil penumpang), lalu sekarang di segmen mobil niaga. Kita sudah rekrut tim dan bentuk dealer (truk dan pick-up), kita akselerasi di situ. Kita bangun image di segmen mobil niaga dan memasang target masuk top ten brand," papar Fajar. 
 
Dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang menggembirakan, Fajar mengatakan Tata Motors akan fokus dulu di segmen mobil niaga. Langkah itu juga untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar Indonesia. Bila pihaknya kembali terjun ke segmen mobil penumpang, maka konsentrasi bisa terganggu dan butuh investasi lagi yang tidak sedikit. 
 
"Kalau putuskan langsung kembali bermain di segmen mobil penumpang, masalahnya ada pada fokus dan investasi. Apalagi, untuk mobil penumpang itu sedikit lebih kompleks, dimana pesaing telah lama (di Indonesia)," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: